Jejak Kehidupan Tertua di Bumi Ditemukan Dengan Bantuan AI Canggih
Courtesy of InterestingEngineering

Jejak Kehidupan Tertua di Bumi Ditemukan Dengan Bantuan AI Canggih

Memperpanjang garis waktu keberadaan kehidupan di Bumi dengan menggunakan metode analisis kimia canggih dan AI untuk mengidentifikasi jejak molekuler kehidupan di batuan purba, serta membuka kemungkinan untuk pencarian kehidupan di planet lain.

18 Nov 2025, 03.01 WIB
122 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penelitian ini memperluas timeline kehidupan di Bumi hingga lebih dari 3,3 miliar tahun.
  • Penggunaan AI dalam analisis kimia memungkinkan penemuan jejak kehidupan yang sebelumnya tidak terdeteksi.
  • Metode ini dapat diterapkan untuk mencari tanda-tanda kehidupan di planet lain, meningkatkan kemungkinan penemuan kehidupan di luar Bumi.
Amerika Serikat - Para ilmuwan baru saja menemukan bukti kimiawi kehidupan yang berusia lebih dari 3,3 miliar tahun di Bumi, memajukan pemahaman kita tentang kapan kehidupan mulai ada. Penemuan ini membantu memperpanjang garis waktu kehidupan di planet kita lebih jauh dari sebelumnya.
Penelitian ini juga mendorong waktu munculnya fotosintesis penghasil oksigen hampir satu miliar tahun lebih awal dari dugaan sebelumnya. Ini sangat penting karena fotosintesis adalah proses yang memungkinkan kehidupan kompleks dan atmosfer kaya oksigen terbentuk.
Tim riset menggunakan metode baru yang menggabungkan analisis kimia tingkat tinggi dan kecerdasan buatan (AI). Dengan teknik ini, mereka berhasil mengidentifikasi tanda-tanda kehidupan yang sangat halus dalam batuan kuno yang sebelumnya tidak bisa dideteksi.
Model AI yang dibangun menggunakan data dari lebih dari 400 sampel, termasuk tanaman modern, fosil berusia miliaran tahun, dan meteorit. AI ini mampu membedakan bahan biologis dengan akurasi lebih dari 90%, menunjukkan kemampuan besar dalam mendeteksi biosignatur halus.
Metode baru ini juga berpotensi digunakan untuk mencari tanda kehidupan di planet lain, seperti Mars, membuka jalan baru bagi eksplorasi astrobiologi dan pencarian kehidupan di luar Bumi.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/3-billion-year-old-rocks

Analisis Ahli

Robert Hazen
"Penggunaan machine learning membuka peluang besar untuk memahami fosil kimiawi dengan cara yang jauh lebih efisien dan akurat daripada metode tradisional."
Katie Maloney
"Teknologi ini memungkinkan kita membaca rekaman fosil sejak ribuan juta tahun yang lalu dan memberikan harapan baru dalam pencarian kehidupan di planet lain."

Analisis Kami

"Penemuan ini menandai terobosan penting dalam ilmu geobiologi karena membuka jendela baru untuk memahami asal-usul kehidupan dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin. Integrasi AI dalam analisis kimia purba menyediakan akurasi tinggi yang memungkinkan peneliti mengungkap sejarah biologis Bumi dan potensi biosignatur di luar angkasa."

Prediksi Kami

Metode AI-driven chemical analysis akan menjadi alat utama dalam eksplorasi astrobiologi dan membantu menemukan bukti kehidupan di planet lain dalam beberapa dekade mendatang.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa temuan utama dari penelitian yang dilakukan oleh tim internasional ini?
A
Temuan utama adalah bukti kehidupan dalam batu berusia lebih dari 3,3 miliar tahun dan pengunduran waktu asal fotosintesis yang menghasilkan oksigen.
Q
Bagaimana metode baru ini membantu dalam menemukan jejak kehidupan kuno?
A
Metode baru ini menggunakan analisis kimia yang cermat dan pembelajaran mesin untuk mengidentifikasi jejak molekuler yang tersisa meskipun biomolekul asli telah hilang.
Q
Apa yang dimaksud dengan biosignatur dan mengapa penting dalam penelitian ini?
A
Biosignatur adalah jejak kimia yang menunjukkan adanya kehidupan, dan penting karena dapat membantu memahami sejarah kehidupan di Bumi.
Q
Bagaimana AI digunakan dalam analisis kimia untuk mendeteksi jejak kehidupan?
A
AI digunakan untuk melatih sistem mengenali pola molekuler yang halus yang ditinggalkan oleh organisme purba, mencapai akurasi lebih dari 90%.
Q
Apa implikasi dari penelitian ini terhadap pencarian kehidupan di planet lain?
A
Penelitian ini membuka peluang untuk menganalisis sampel dari planet lain, seperti Mars, untuk mencari tanda-tanda kehidupan yang mungkin ada di sana.