Perdebatan Desain Kacamata Pintar: Layar Visual atau Audio Saja?
Courtesy of Forbes

Perdebatan Desain Kacamata Pintar: Layar Visual atau Audio Saja?

Membahas pro dan kontra desain kacamata pintar berlayar versus tanpa layar agar membantu konsumen dan profesional dalam memilih produk yang sesuai kebutuhan mereka.

21 Nov 2025, 22.00 WIB
274 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kacamata pintar dengan layar menawarkan pengalaman augmented reality yang kuat, tetapi menghadapi tantangan dalam kenyamanan dan penerimaan sosial.
  • Kacamata pintar tanpa layar lebih populer di kalangan konsumen karena lebih nyaman dan sosial diterima.
  • Kedua jenis kacamata pintar memiliki tempatnya masing-masing di pasar, melayani kebutuhan yang berbeda untuk pengguna profesional dan konsumen sehari-hari.
Las Vegas, Amerika Serikat - Perkembangan kacamata pintar dalam sepuluh tahun terakhir telah menimbulkan pertanyaan mendasar tentang desain mana yang lebih baik: kacamata dengan layar di lensa atau yang fokus pada audio dan sensor tanpa tampilan visual. Kedua jenis ini memiliki keunggulan dan kekurangan yang sangat berbeda yang memengaruhi pengalaman pengguna dan penerimaan pasar.
Kacamata pintar dengan layar, seperti Ray-Ban Meta Display Glasses, menawarkan pengalaman augmented reality yang menakjubkan, seperti menampilkan petunjuk navigasi dan pesan langsung di bidang penglihatan. Contoh penggunaan profesional seperti pekerja gudang yang bisa melihat instruksi tanpa harus memegang perangkat lain menunjukkan keunggulan dari segi produktivitas.
Namun, kacamata berlayar memiliki beberapa masalah seperti masa pakai baterai yang pendek, bobot yang membuat tidak nyaman dipakai lama, serta kesan sosial yang negatif karena pemakainya terlihat kurang fokus pada lingkungan sekitar mereka. Kontrol menggunakan gerakan tangan juga masih belum akurat dan mudah digunakan.
Sebaliknya, kacamata pintar tanpa layar, seperti Meta Wayfarer dan Amazon Echo Frames, lebih mirip kacamata biasa dan fokus kepada keluaran audio, kamera, dan asisten suara. Keuntungan utama adalah kenyamanan, masa pakai baterai lebih lama, serta lebih diterima secara sosial, sehingga pengguna memakai kacamata ini lebih konsisten dalam aktivitas sehari-hari.
Pasar saat ini menunjukkan permintaan lebih besar pada kacamata audio-focused untuk konsumen umum, sedangkan kacamata berlayar lebih cocok digunakan di lingkungan profesional khusus. Di masa depan, ketika teknologi layar semakin maju, mungkin terjadi penggabungan kedua pendekatan ini, tetapi saat ini kedua jenis kacamata pintar akan terus berjalan berdampingan sesuai kebutuhan berbeda.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/timbajarin/2025/11/21/the-smart-glasses-dilemma-screen-or-no-screen/

Analisis Ahli

Mary Cummings (Ahli Interaksi Manusia-Komputer)
"Kacamata pintar harus menyeimbangkan efisiensi teknologi dengan kenyamanan pengguna dan norma sosial agar adopsinya meluas."
Omar Khan (Analis Pasar Teknologi)
"Segmentasi pasar akan tetap ada, dengan aplikasi industri mendorong inovasi layar, sementara konsumen memilih kenyamanan dan gaya."

Analisis Kami

"Kacamata pintar berlayar saat ini masih terlalu prematur untuk pemakaian sehari-hari konsumen karena masalah sosial dan teknis yang belum teratasi. Namun, solusi audio-focused membuktikan bahwa kenyamanan dan kegunaan praktis adalah kunci untuk adopsi massal dalam jangka pendek."

Prediksi Kami

Teknologi layar untuk kacamata pintar akan semakin matang, ringan, dan efisien, memicu konvergensi antara kacamata berlayar dan non-layar di masa depan.