Courtesy of CoinDesk
Pasar kripto saat ini berada dalam kondisi yang siap untuk lonjakan harga yang signifikan. Alice Liu, peneliti utama di CoinMarketCap, menjelaskan bahwa pasar stablecoin, yang bernilai sekitar Rp 2.83 quadriliun ($172 miliar) , berfungsi sebagai cadangan uang yang siap digunakan untuk membeli cryptocurrency ketika harga Bitcoin (BTC) mulai naik lagi. Banyak investor, baik individu maupun institusi, memilih untuk menyimpan uang tunai sambil menunggu momen yang tepat untuk berinvestasi, mirip dengan strategi Warren Buffett yang menyimpan uang tunai untuk membeli saham.
Baca juga: Bitcoin Melonjak ke Rp 1.56 miliar ($95,000) : Institusi dan Dana Kekayaan Negara Berperan
Stablecoin adalah jenis cryptocurrency yang dirancang untuk memiliki nilai yang stabil, biasanya setara dengan dolar AS. Meskipun beberapa cryptocurrency seperti ether (ETH) masih jauh dari puncak harga tertinggi mereka pada tahun 2021, pasar stablecoin hampir pulih sepenuhnya. Liu mencatat bahwa sekitar 50% dari semua transaksi di blockchain publik menggunakan stablecoin, dan peningkatan jumlah stablecoin di bursa dapat menjadi indikator bahwa harga kripto akan naik. Data menunjukkan bahwa stablecoin di bursa telah meningkat 20% tahun ini, yang bisa menjadi pendorong utama dalam pasar bullish mendatang.