Joco hampir mati saat peluncuran. Sekarang, ini menjadi penyelamat bagi pengendara pengiriman e-bike — dan bisnis yang menguntungkan.
Courtesy of TechCrunch

Joco hampir mati saat peluncuran. Sekarang, ini menjadi penyelamat bagi pengendara pengiriman e-bike — dan bisnis yang menguntungkan.

30 Nov 2024, 22.00 WIB
147 dibaca
Share
Pada bulan September 2024, dua pendiri startup e-bike bernama Joco, Jonathan Cohen dari Queens dan Jonathan Cohen dari London, berdiri di sebuah garasi parkir besar di New York City. Mereka menjelaskan rencana untuk mengubah ruang tersebut menjadi tempat khusus bagi pekerja pengiriman yang menggunakan e-bike, lengkap dengan fasilitas seperti bengkel, ruang pengisian baterai, dan layanan concierge. Joco, yang didirikan pada tahun 2021, awalnya berusaha bersaing dengan Citi Bike, tetapi setelah menghadapi masalah hukum, mereka beralih fokus untuk menyewakan e-bike kepada pekerja pengiriman dan perusahaan besar.
Joco kini memiliki sekitar 3.000 e-bike dan berencana untuk meningkatkan jumlahnya menjadi 10.000 pada akhir tahun 2025. Mereka juga ingin menambah stasiun pengisian baterai dan memperluas jangkauan layanan mereka. Keberhasilan Joco sebagian besar berasal dari perhatian mereka terhadap pelanggan, seperti memberikan layanan ekstra dan barang gratis untuk pengendara. Dengan pendekatan ini, Joco berhasil tumbuh tanpa menghabiskan banyak uang untuk pemasaran, dan mereka berharap dapat terus berkembang dengan memanfaatkan peluang yang ada di New York City.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu Joco dan apa yang mereka tawarkan?
A
Joco adalah startup yang menyediakan layanan penyewaan e-bike untuk pekerja pengiriman, dengan fokus pada kenyamanan dan dukungan bagi pengendara.
Q
Siapa pendiri Joco dan bagaimana mereka memulai bisnis ini?
A
Joco didirikan oleh dua Jonathan Cohen yang bertemu di Columbia Business School pada tahun 2017 dan diluncurkan pada tahun 2021.
Q
Apa tantangan yang dihadapi Joco dari Departemen Transportasi NYC?
A
Joco menghadapi tantangan dari Departemen Transportasi NYC yang menggugat mereka karena beroperasi tanpa izin, yang memaksa mereka untuk beralih dari layanan konsumen ke pengiriman terakhir.
Q
Bagaimana Joco membangun loyalitas pelanggan di antara pekerja pengiriman?
A
Joco membangun loyalitas pelanggan dengan memberikan layanan yang tidak terduga dan perhatian khusus kepada kebutuhan pekerja pengiriman, seperti menyediakan helm dan tas pengantar gratis.
Q
Apa rencana ekspansi Joco untuk tahun 2025?
A
Rencana ekspansi Joco untuk tahun 2025 mencakup peningkatan armada dari 3.000 menjadi 10.000 e-bike dan penambahan stasiun docking baru di Brooklyn dan Queens.

Artikel Serupa

Bagaimana La Fourche, sebuah supermarket organik daring, berkembang pesat setelah kegagalan q-commerce.TechCrunch
Bisnis
3 bulan lalu
57 dibaca

Bagaimana La Fourche, sebuah supermarket organik daring, berkembang pesat setelah kegagalan q-commerce.

Bagaimana La Fourche, sebuah supermarket organik daring, berkembang pesat setelah kebangkitan q-commerce yang meredup.TechCrunch
Bisnis
3 bulan lalu
57 dibaca

Bagaimana La Fourche, sebuah supermarket organik daring, berkembang pesat setelah kebangkitan q-commerce yang meredup.

Aplikasi rideshare Fetii untuk anak muda menarik pendanaan dari Mark Cuban dan YC.TechCrunch
Bisnis
3 bulan lalu
79 dibaca

Aplikasi rideshare Fetii untuk anak muda menarik pendanaan dari Mark Cuban dan YC.

Startup skuter berbagi Voi melaporkan tahun pertama yang menguntungkan saat mereka menjajaki IPO.TechCrunch
Bisnis
4 bulan lalu
94 dibaca

Startup skuter berbagi Voi melaporkan tahun pertama yang menguntungkan saat mereka menjajaki IPO.

L-Charge Memberdayakan Rideshare EV Alto Dengan Energi Siap PakaiForbes
Sains
5 bulan lalu
128 dibaca

L-Charge Memberdayakan Rideshare EV Alto Dengan Energi Siap Pakai

Tren yang membentuk EV, robotaksi, dan penerbangan listrik di tahun 2024TechCrunch
Bisnis
5 bulan lalu
171 dibaca

Tren yang membentuk EV, robotaksi, dan penerbangan listrik di tahun 2024

Boon mengumpulkan Rp 337.12 miliar ($20,5 juta)  untuk membangun alat AI yang dapat diandalkan untuk armada.TechCrunch
Bisnis
5 bulan lalu
142 dibaca

Boon mengumpulkan Rp 337.12 miliar ($20,5 juta) untuk membangun alat AI yang dapat diandalkan untuk armada.