Courtesy of Forbes

Meta Beralih Fokus Besar-besaran ke AI, Metaverse Diturunkan Prioritas

Menjelaskan mengapa Meta mengurangi investasi di metaverse dan mengalihkan fokus besar-besaran mereka ke pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) karena AI kini menjadi teknologi utama yang mendorong masa depan digital dan ekonomi teknologi.

12 Des 2025, 22.00 WIB

155 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Perusahaan teknologi harus beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan fokus pada teknologi yang lebih relevan.
Investasi besar dalam AI menjadi prioritas utama di tengah penurunan minat terhadap metaverse.
Keputusan strategis yang tepat dapat membantu perusahaan menghindari kerugian besar dan tetap kompetitif di industri.

Silicon Valley, Amerika Serikat - Mark Zuckerberg pernah mengganti nama Facebook menjadi Meta untuk menegaskan komitmen besar pada metaverse, sebuah dunia virtual yang digadang-gadang akan menjadi masa depan interaksi digital. Namun, penulis artikel ini merasa bahwa meskipun teknologi XR, VR, dan AR menawarkan potensi, pengaruhnya masih terbatas pada game dan aplikasi khusus. Sebaliknya, teknologi kecerdasan buatan (AI) berkembang jauh lebih cepat dan menawarkan dampak yang lebih luas.

Baru-baru ini, Meta memutuskan untuk memangkas anggaran divisi metaverse hingga 30%, menandakan bahwa investasi besar mereka di masa lalu tidak menghasilkan pendapatan yang sepadan. Investor merespons keputusan ini dengan positif karena melihat perusahaan kini fokus pada AI, yang dianggap sebagai teknologi utama masa depan yang dapat menghasilkan keuntungan lebih besar.

Teknologi AI memang membutuhkan investasi besar—baik dari segi hardware khusus, sumber daya manusia berkualitas, hingga konsumsi energi yang tinggi. Hal ini memaksa Meta dan perusahaan teknologi besar lain seperti Microsoft, Amazon, dan Google untuk menyesuaikan strategi mereka. Mereka mengandalkan platform cloud sebagai sumber pendanaan AI yang berkelanjutan dan sebagai keunggulan kompetitif dalam pasar yang semakin ketat.

Pergeseran fokus dari metaverse ke AI juga terlihat dari bagaimana perusahaan teknologi besar melakukan evaluasi ulang proyek yang sedang berjalan. Banyak inisiatif yang tidak langsung mendukung pengembangan AI atau tidak menguntungkan harus dikurangi atau dihentikan. Ini adalah bagian dari strategi pragmatis untuk memastikan daya saing di era teknologi yang berubah dengan sangat cepat.

Dengan perubahan strategis ini, kita bisa melihat bahwa perusahaan teknologi akan terus mengalami penyesuaian besar dalam portofolio bisnisnya. Keputusan yang diambil sekarang bukan hanya soal mengurangi kerugian, tapi juga bagaimana menyeimbangkan keuntungan jangka pendek dengan penguasaan teknologi AI jangka panjang yang akan mengubah lanskap digital dan bisnis di masa depan.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/timbajarin/2025/12/12/meta-retreats-from-the-metaverse-signaling-a-tech-realignment/

Analisis Ahli

Andrew Ng

"Keberhasilan perusahaan teknologi sekarang bergantung pada kemampuan mereka untuk mengintegrasikan AI ke dalam produk dan layanan yang memberikan nilai nyata, bukan hanya mengejar teknologi futuristik tanpa model bisnis yang jelas."

Fei-Fei Li

"Investasi dalam AI harus seimbang dengan perhatian terhadap etika dan dampaknya terhadap masyarakat; namun saat ini fokus pada daya saing bisnis menjadi prioritas utama perusahaan teknologi."

Analisis Kami

"Meta tampaknya sadar bahwa berinvestasi besar-besaran di metaverse terlalu dini dan kurang pragmatis di tengah ledakan AI yang lebih substansial dan berdampak luas. Keputusan mengalihkan fokus ke AI adalah strategi tepat yang mencerminkan tuntutan pasar dan kebutuhan investasi sumber daya yang efisien untuk bertahan di persaingan teknologi global."

Prediksi Kami

Dalam beberapa tahun ke depan, perusahaan teknologi akan semakin mengurangi investasi di proyek-proyek yang kurang berkontribusi langsung pada kemampuan AI, sehingga hanya yang memiliki bisnis pendukung AI dan pendapatan konsisten yang akan bertahan dan maju.