Courtesy of CNBCIndonesia

Samsung Kembali Puncaki Pasar Smartphone Indonesia dengan Pertumbuhan Pesat

Menginformasikan tentang perubahan pangsa pasar smartphone di Indonesia pada kuartal III-2025, menyoroti pertumbuhan pengiriman Samsung dan merek entry-level Infinix, serta tren pasar yang dipengaruhi oleh teknologi baru dan perilaku pengguna.

13 Des 2025, 15.15 WIB

38 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Samsung kembali menjadi pemimpin pasar smartphone di Indonesia dengan pangsa pasar 20%.
Infinix menunjukkan pertumbuhan yang signifikan di segmen entry-level dengan pangsa pasar meningkat menjadi 12%.
Pasar smartphone Indonesia tumbuh 12% YoY berkat adopsi teknologi canggih dan meningkatnya minat konsumen.

Jakarta, Indonesia - Pada kuartal III-2025, industri ponsel di Indonesia mengalami perubahan besar dimana Samsung berhasil merebut kembali posisi puncak sebagai merek smartphone dengan pangsa pasar terbesar di Tanah Air. Samsung mencatatkan pertumbuhan pengiriman sebesar 30% dibanding tahun sebelumnya, membawa pangsa pasarnya naik dari 17% menjadi 20%.

Selain Samsung, Infinix yang berfokus pada segmen entry-level juga menunjukkan performa yang sangat agresif dengan lonjakan pengiriman sebesar 45% YoY. Hal ini membuat pangsa pasar Infinix meningkat dari 9% pada 2024 menjadi 12% di tahun 2025, menyita perhatian di pasar yang lebih murah.

Sementara merek besar lain seperti Xiaomi, Oppo, dan Vivo memiliki performa yang bervariasi. Meski Xiaomi masih mencatat pertumbuhan pengiriman 5%, pangsa pasarnya malah turun dari 19% menjadi 17%. Oppo hanya tumbuh sedikit 1% dan pangsa pasarnya merosot dari 18% ke 16%, sedangkan Vivo mengalami penurunan pengiriman hingga 6% dan pangsa pasar menyusut dari 17% ke 14%.

Pasar smartphone Indonesia secara keseluruhan tumbuh kuat, mencapai 12% YoY pada kuartal III-2025. Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa faktor utama, yaitu minat yang meningkat pada perangkat entry-level, adopsi teknologi AI generatif yang semakin berkembang, dan ketersediaan smartphone 5G dengan harga lebih terjangkau.

Menurut Ridwan Kusuma dari Counterpoint Research, perubahan perilaku pengguna yang semakin bergantung pada perangkat pintar untuk produktivitas dan hiburan menjadi pendorong utama tren ini. Selain itu, indeks kepercayaan konsumen yang naik juga turut memperkuat pertumbuhan pasar smartphone di Indonesia.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251213121935-37-693886/raja-hp-indonesia-kembali-ke-tahta-ponsel-china-minggir-dulu

Analisis Ahli

Ridwan Kusuma

"Pertumbuhan pasar smartphone di Indonesia didorong oleh adopsi Gen AI, ketersediaan 5G yang makin terjangkau, dan meningkatnya indeks kepercayaan konsumen, menandakan perubahan signifikan dalam perilaku pengguna terhadap perangkat pintar."

Analisis Kami

"Samsung menunjukkan strategi jitu dengan menggabungkan produk unggulan dan harga kompetitif, memungkinkan mereka kembali ke posisi teratas. Sementara merek entry-level seperti Infinix berhasil memanfaatkan pasar yang sensitif harga, menandakan segmentasi pasar Indonesia yang semakin jelas dan beragam."

Prediksi Kami

Persaingan di pasar smartphone Indonesia akan semakin ketat, dengan merek yang mampu menyesuaikan teknologi terbaru seperti AI dan 5G serta menawarkan produk entry-level berkualitas berpotensi menguasai pasar lebih besar di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Siapa yang berhasil merebut kembali posisi puncak di pasar smartphone Indonesia?

Samsung berhasil merebut kembali posisi puncak di pasar smartphone Indonesia.

Apa pertumbuhan pengiriman Samsung secara tahunan?

Pertumbuhan pengiriman Samsung secara tahunan adalah 30%.

Bagaimana performa Infinix di pasar smartphone Indonesia?

Infinix mencatatkan lonjakan pengiriman hingga 45% YoY.

Apa yang menyebabkan pertumbuhan pasar smartphone Indonesia pada kuartal III-2025?

Pertumbuhan pasar smartphone Indonesia dipengaruhi oleh adopsi Gen AI, semakin banyaknya smartphone 5G yang terjangkau, serta meningkatnya indeks kepercayaan konsumen.

Bagaimana kondisi pangsa pasar Xiaomi dan Oppo pada kuartal III-2025?

Pangsa pasar Xiaomi turun dari 19% menjadi 17%, sementara Oppo turun dari 18% menjadi 16%.