Kritik Terhadap Budaya Riset di Tiongkok yang Miskin Inovasi Sejati
Courtesy of SCMP

Kritik Terhadap Budaya Riset di Tiongkok yang Miskin Inovasi Sejati

Mengkritisi budaya penelitian di Tiongkok yang terlalu mengandalkan sumber daya besar dan produksi massal, sehingga menghambat inovasi sejati di bidang ilmu kehidupan. Ini penting agar pembaca memahami risiko yang dihadapi riset ilmiah modern dan mendorong perubahan ke arah yang lebih kreatif dan efektif.

17 Des 2025, 09.00 WIB
107 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Budaya riset yang bergantung pada sumber daya dapat menghambat inovasi.
  • Proyek riset sering kali diinflasi untuk mendapatkan pengakuan dan pendanaan lebih lanjut.
  • Riset yang hanya mengejar publikasi di jurnal elit dapat mengurangi ruang untuk inovasi yang sebenarnya.
Beijing, Republik Rakyat Tiongkok - Seorang ilmuwan top dari Tiongkok, Zhang Hong, menyatakan kekhawatirannya terhadap budaya riset yang semakin mengandalkan dana besar, banyak tenaga kerja, dan data yang sangat banyak sebagai sumber kekuatan utama dalam penelitian ilmiah. Ia merasa cara seperti ini justru tidak efisien dan berbahaya bagi perkembangan inovasi asli dan mendalam di bidang ilmu kehidupan.
Zhang Hong menjelaskan bahwa proyek-proyek riset sering kali dilebih-lebihkan skala dan ruang lingkupnya hanya untuk bisa diterbitkan di jurnal internasional bergengsi seperti Science, Nature, dan Cell. Ia menilai hal ini lebih merupakan ajang pamer pengendalian sumber daya daripada pencapaian ilmiah yang penting.
Menurutnya, fenomena ini menyebabkan riset-riset yang mencoba mengembangkan ide yang sudah ada dengan cara yang relatif aman, yang disebut sebagai '1-to-100' science, mendominasi ruang riset. Akibatnya, ruang dan kesempatan bagi riset yang benar-benar inovatif dan orisinal menjadi semakin sempit.
Budaya ini juga berdampak negatif pada ekosistem akademik, di mana para ilmuwan berlomba-lomba untuk mendapatkan gelar dan sumber daya lebih besar dengan cara menghasilkan banyak publikasi berskala besar, tanpa memperhatikan kualitas dan inovasi.
Zhang Hong mengingatkan bahwa untuk kemajuan ilmiah jangka panjang, Tiongkok perlu mengubah budaya risetnya agar tidak hanya mengejar kuantitas dan sumber daya yang besar, tetapi juga fokus pada penciptaan ide-ide baru yang radikal dan inovatif.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3336669/chinas-research-paper-boom-could-be-false-prosperity-academician-warns?module=top_story&pgtype=subsection

Analisis Ahli

Zhang Hong
"Mengkritik pola riset yang terlalu mengandalkan besarnya sumber daya dan jumlah publikasi, mengingatkan bahwa ini melemahkan inovasi sejati."
Nature Editorial Board
"Kritik terhadap budaya akademik yang mementingkan kuantitas dan dampaknya pada kemajuan ilmiah sudah lama menjadi perhatian global."

Analisis Kami

"Kondisi riset yang menitikberatkan pada kuantitas dan sumber daya besar ini sebenarnya menciptakan ilusi kemajuan yang palsu. Untuk mencapai inovasi yang bermakna, perlu reformasi budaya riset yang lebih mengedepankan kualitas, kreativitas, dan dukungan terhadap ide-ide baru yang berisiko tinggi namun berpotensi besar."

Prediksi Kami

Jika pola ini terus berlanjut, inovasi sejati dalam ilmu pengetahuan di Tiongkok akan semakin terhambat, sehingga negara tersebut mungkin kalah bersaing dalam kemajuan riset fundamental dan penemuan baru di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dikhawatirkan Zhang Hong mengenai budaya riset di Tiongkok?
A
Zhang Hong khawatir bahwa inovasi yang sebenarnya mungkin terancam akibat budaya riset yang bergantung pada pendanaan dan sumber daya besar.
Q
Bagaimana cara proyek riset di Tiongkok saat ini diinflasi?
A
Proyek riset di Tiongkok diinflasi untuk mendapatkan lebih banyak pendanaan dan untuk dipublikasikan di jurnal-jurnal elit.
Q
Apa yang dimaksud dengan 'siklus buruk' dalam riset menurut Zhang?
A
Siklus buruk yang dimaksud Zhang adalah ketika riset hanya mengejar publikasi tanpa memfokuskan pada inovasi sejati.
Q
Mengapa Zhang Hong menganggap riset yang ada tidak inovatif?
A
Zhang Hong menganggap riset yang ada tidak inovatif karena lebih banyak berfokus pada pengembangan ide-ide yang sudah ada daripada menciptakan sesuatu yang baru.
Q
Apa dampak dari pendanaan besar-besaran terhadap inovasi ilmiah?
A
Pendanaan besar-besaran dapat mengalihkan perhatian dari inovasi sejati dan lebih memfokuskan pada penguasaan sumber daya dan kekuasaan.