
Courtesy of CNBCIndonesia
Cepatnya Perluasan QRIS Bantu Digitalisasi dan UMKM Indonesia
Menyampaikan perkembangan dan keberhasilan penggunaan QRIS yang semakin luas hingga lintas negara, sebagai salah satu pendorong utama akselerasi ekonomi digital Indonesia dan pengembangan UMKM melalui sistem pembayaran modern.
18 Des 2025, 10.30 WIB
219 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penggunaan QRIS semakin meluas dan dapat diakses di berbagai negara.
- QRIS mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama bagi UMKM di Indonesia.
- Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mempercepat akselerasi digital melalui sistem pembayaran yang efisien.
Jakarta, Indonesia - QRIS, sistem pembayaran berbasis QR code, kini semakin diterapkan tidak hanya di Indonesia tetapi juga di berbagai negara seperti Thailand, Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, Laos, Brunei, Jepang, dan Korea. Pengembangan ini memperlihatkan kemajuan teknologi pembayaran yang cepat dan memberikan kemudahan bagi pengguna dalam transaksi lintas negara.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa jumlah pengguna QRIS telah mencapai puluhan juta, dengan merchant mencapai lebih dari seratus juta yang sebagian besar adalah UMKM. Hal ini menunjukkan bahwa QRIS sangat membantu UMKM dalam mengakses sistem pembayaran digital yang modern dan efisien.
Bank Indonesia, melalui Deputy Gubernur Senior Destry Damayanti, menuturkan bahwa QRIS digunakan oleh 58,3 juta pengguna dan merchantnya ada sebanyak 101,2 juta. Lonjakan transaksi QRIS hingga 143,6% menjelang akhir tahun 2025 memperlihatkan penetrasi yang pesat dalam penggunaan sistem ini di masyarakat.
Kerjasama dalam kerangka ASEAN Digital Economic Framework Agreement (DEFA) juga membuat proyeksi ekonomi digital Indonesia berkembang pesat, diperkirakan mencapai USRp 1.48 quadriliun ($90 miliar) dan berpotensi melambung sampai USRp 9.87 quadriliun ($600 miliar) . Implementasi QRIS lintas negara menjadi salah satu hal penting untuk mewujudkan target tersebut.
Pemerintah dan Bank Indonesia berkomitmen mengakselerasi digitalisasi ekonomi Indonesia melalui peningkatan sistem pembayaran digital seperti QRIS, khususnya dalam mendukung UMKM agar lebih kompetitif dan mampu berpartisipasi dalam ekonomi digital global secara efektif dan aman.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251218102621-37-695311/qris-makin-ramai-di-luar-negeri-negara-lain-panas-dingin
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251218102621-37-695311/qris-makin-ramai-di-luar-negeri-negara-lain-panas-dingin
Analisis Ahli
Airlangga Hartarto
"Penggunaan QRIS yang luas menunjukkan Indonesia berhasil mendorong transformasi digital dan penetrasi ekonomi digital yang tajam."
Destry Damayanti
"Pertumbuhan transaksi QRIS yang mencapai 143,6% menandakan kepercayaan tinggi dari masyarakat terhadap sistem pembayaran digital ini."
Analisis Kami
"Perluasan penggunaan QRIS lintas negara sangat strategis untuk mendorong integrasi ekonomi digital regional ASEAN dan beberapa negara Asia lainnya. Namun, tantangan infrastruktur dan keamanan siber harus terus diatasi agar ekspansi ini berkelanjutan dan aman bagi semua pihak."
Prediksi Kami
Ke depan, penggunaan QRIS akan semakin meluas dan menjadi salah satu standar sistem pembayaran digital lintas negara di Asia, meningkatkan inklusi keuangan dan memperkuat posisi digital ekonomi Indonesia di kawasan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu QRIS?A
QRIS adalah sistem pembayaran digital yang memudahkan transaksi menggunakan kode QR.Q
Siapa yang menjelaskan tentang penggunaan QRIS dalam artikel ini?A
Airlangga Hartarto menjelaskan tentang penggunaan QRIS dalam artikel ini.Q
Berapa banyak pengguna dan merchant yang menggunakan QRIS saat ini?A
Saat ini, QRIS telah digunakan oleh 58,3 juta pengguna dan 101,2 juta merchant.Q
Apa peran QRIS dalam mendukung UMKM?A
QRIS berperan dalam mempermudah transaksi bagi UMKM, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi.Q
Apa proyeksi nilai ekonomi digital Indonesia menurut Asean Digital Economic Framework Agreement?A
Proyeksi nilai ekonomi digital Indonesia mencapai US$90 miliar dan bisa meningkat hingga US$600 miliar.




