Artikel - Gedung Putih mempertimbangkan untuk memperluas batas ekspor chip AI Nvidia dan AMD ke negara-negara tambahan.

Pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan untuk membatasi penjualan chip AI canggih dari Nvidia dan AMD ke beberapa negara di Teluk Persia, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, demi keamanan nasional. Pembatasan ini mungkin akan membatasi lisensi ekspor untuk negara-negara tersebut, yang sedang berinvestasi besar-besaran dalam pusat data AI. Sebelumnya, Amerika Serikat juga telah melarang penjualan chip AI canggih ke China dan memberlakukan pembatasan ekspor ke 40 negara lainnya untuk mencegah chip tersebut sampai ke China secara tidak langsung.

Kekhawatiran ini muncul karena pengaruh global yang semakin besar dari negara-negara Teluk dalam industri AI. Arab Saudi berencana meluncurkan dana sebesar Rp 657.80 triliun ($40 miliar) untuk berinvestasi dalam teknologi AI, sementara OpenAI juga sedang berdiskusi dengan dana investasi yang didukung oleh Uni Emirat Arab untuk berpartisipasi dalam putaran pendanaan terbaru mereka yang mencapai Rp 108.54 triliun ($6,6 miliar) .

Sumber: https://techcrunch.com/2024/10/15/white-house-considers-expanding-nvidia-and-amds-ai-chip-export-limits-to-additional-countries/

Gedung Putih mempertimbangkan untuk memperluas batas ekspor chip AI Nvidia dan AMD ke negara-negara tambahan.

Artikel Serupa

Trump Dorong Hubungan AI dan Investasi Teknologi di Timur Tengah

Trump Perkuat Kerjasama AI dengan Saudi Arabia Lewat Kesepakatan Besar 600 Miliar Dolar

Nvidia Raih Lonjakan Saham Berkat Kerjasama AI Besar AS dan Arab Saudi

Pemerintah Trump Cabut Aturan Biden soal Ekspor Chip AI ke Sekutu Terpercaya

Trump akan bertemu dengan CEO Nvidia pada hari Jumat, kata pejabat Gedung Putih.

Pemerintahan Biden mengusulkan pembatasan baru yang luas terhadap ekspor chip AI.

AS memperketat ekspor chip AI untuk membatasi akses China dan meningkatkan dukungan kepada sekutu.