Courtesy of YahooFinance
Kepala ADB yang akan datang, Kanda, Memperhatikan Kebijakan AS saat Trump Muncul
06 Des 2024, 11.15 WIB
143 dibaca
Share
Presiden baru Asian Development Bank (ADB), Masato Kanda, menyatakan bahwa kebijakan Amerika Serikat akan menjadi fokus utama saat ia memantau dampaknya di Asia, terutama dengan kemungkinan kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih. Kanda, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil menteri keuangan Jepang, mengingatkan bahwa kebijakan seperti peningkatan tarif, pemotongan pajak, dan pembatasan imigrasi dapat berdampak besar pada ekonomi Jepang dan negara-negara Asia lainnya. Ia juga menyoroti bahwa kebijakan proteksionis dapat menjadi tantangan bagi pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai Asia berkat globalisasi.
Kanda juga mengungkapkan kekhawatirannya tentang penurunan nilai yen dan pentingnya meningkatkan produktivitas untuk mengatasi masalah ini. Ia menekankan bahwa pergerakan mata uang harus sejalan dengan faktor-faktor fundamental agar rumah tangga dan bisnis dapat beradaptasi dengan baik. Selain itu, Kanda berencana untuk fokus pada tindakan iklim dan pengembangan sektor swasta sebagai bagian dari tantangan yang dihadapi negara-negara Asia ke depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Masato Kanda dan apa perannya di ADB?A
Masato Kanda adalah mantan wakil menteri keuangan Jepang untuk urusan internasional dan akan mulai menjabat sebagai presiden ADB pada bulan Februari.Q
Apa dampak kebijakan Trump terhadap ekonomi Asia?A
Kebijakan Trump, seperti peningkatan tarif dan pemotongan pajak, dapat berdampak besar pada perdagangan dan pasar keuangan di Asia.Q
Mengapa kebijakan proteksionis menjadi perhatian bagi negara-negara Asia?A
Kebijakan proteksionis dapat menghambat pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai Asia berkat globalisasi.Q
Apa yang dikatakan Kanda tentang nilai yen?A
Kanda mengungkapkan kekhawatiran tentang penurunan nilai yen dan pentingnya pergerakan mata uang yang sesuai dengan fundamental.Q
Apa tantangan yang dihadapi oleh negara-negara Asia menurut Kanda?A
Kanda menyebutkan tantangan seperti perubahan iklim dan pengembangan sektor swasta sebagai fokus utama untuk negara-negara Asia.