Dia duduk selama lockdown COVID dan mulai coding — sekarang dia menantang Bolt.
Courtesy of TechCrunch

Dia duduk selama lockdown COVID dan mulai coding — sekarang dia menantang Bolt.

20 Sep 2024, 21.13 WIB
20 dibaca
Share
Selama lockdown COVID-19 pertama di Athena, Rania Lamprou melihat e-commerce berkembang pesat karena pembatasan sosial. Namun, banyak pedagang masih kesulitan dengan proses checkout yang rumit dan harus mengintegrasikan berbagai penyedia untuk pembayaran, pengiriman, dan program loyalitas. Lamprou berpikir untuk membuat platform "checkout-as-a-service" yang lebih sederhana untuk pedagang dan pembeli. Dia mulai mengembangkan ide ini dengan dua temannya dan membentuk startup bernama Simpler. Mereka berhasil mengumpulkan dana awal sebesar Rp 16.45 miliar ($1 juta) dan kini memiliki lebih dari 250 pedagang serta setengah juta pembeli terdaftar. Simpler memungkinkan pedagang untuk menggabungkan pembayaran, pengiriman, dan program loyalitas dalam satu sistem, yang meningkatkan konversi dan mengurangi kerumitan. Untuk pembeli, ini berarti pengalaman belanja satu klik di berbagai toko dan saluran. Simpler fokus pada pasar Eropa, berbeda dengan pesaing besar seperti Shop Pay dan Bolt yang lebih fokus di pasar AS. Baru-baru ini, Simpler berhasil mengumpulkan dana tambahan sebesar €9 juta untuk memperluas pasar di Inggris, Italia, dan Spanyol. Lamprou optimis bahwa Simpler akan terus berkembang dan meningkatkan pendapatan sepuluh kali lipat pada akhir 2025.