Courtesy of Forbes
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang menangani penyakit misterius di provinsi Kwango, Republik Demokratik Kongo, yang telah terjadi sejak akhir Oktober. Hingga saat ini, terdapat 394 kasus dan 30 kematian yang dilaporkan. Gejala yang muncul termasuk demam, batuk, sakit kepala, kesulitan bernapas, dan anemia. WHO mengirimkan tim untuk membantu otoritas setempat dalam menentukan penyebab penyakit ini dengan mengumpulkan sampel dan melakukan diagnosa. Mereka juga akan mewawancarai pasien dan penyedia layanan kesehatan untuk memahami lebih lanjut tentang gejala yang dialami.
Proses penyelidikan penyakit ini melibatkan beberapa langkah, termasuk menentukan apakah ini benar-benar wabah dan karakteristik penyakitnya. WHO akan mengumpulkan hasil laboratorium untuk mencari tahu penyebabnya, yang bisa jadi mirip dengan penyakit pernapasan seperti flu, tetapi juga bisa disebabkan oleh patogen lain. Meskipun saat ini belum ada diagnosis pasti, WHO berusaha mengidentifikasi pola penularan untuk mengurangi penyebaran penyakit. Para ahli menyatakan bahwa penyebabnya bisa beragam, mulai dari influenza hingga penyakit serius lainnya, dan informasi lebih lanjut diharapkan akan muncul dalam beberapa hari ke depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang sedang ditangani oleh WHO di Republik Demokratik Kongo?A
WHO sedang menangani penyakit yang tidak terjelaskan di provinsi Kwango, Republik Demokratik Kongo.Q
Berapa jumlah kasus dan kematian yang dilaporkan sejauh ini?A
Sejauh ini, dilaporkan ada 394 kasus dan 30 kematian di zona kesehatan Panzi.Q
Apa saja gejala yang dialami oleh pasien?A
Gejala yang dialami pasien termasuk demam, batuk, sakit kepala, kesulitan bernapas, dan anemia.Q
Mengapa penting untuk melakukan investigasi epidemiologi?A
Investigasi epidemiologi penting untuk memahami penyebaran penyakit dan menentukan penyebabnya.Q
Apa yang dikatakan Anne Rimoin tentang kemungkinan penyebab penyakit ini?A
Anne Rimoin menyatakan bahwa penyebab penyakit ini bisa bervariasi, termasuk influenza, Ebola, atau penyakit lainnya.