
Para peneliti dari Seoul National University berhasil mengembangkan elektroda baru untuk proses elektrolisis air yang tidak menggunakan katalis logam mahal. Elektroda ini juga memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya sendiri, sehingga menjadikannya lebih tahan lama dan efisien.
Teknologi energi terbarukan seperti angin dan surya memang menghasilkan listrik bersih, tetapi belum efektif untuk kebutuhan daya besar seperti transportasi berat. Hidrogen menjadi alternatif yang menjanjikan, namun produksinya selama ini membutuhkan katalis logam mulia yang mahal dan menghasilkan emisi karbon.
Dengan metode yang disebut dynamic polarization controls, elektroda yang terbuat dari nikel ini diberi waktu istirahat singkat dengan tegangan reduksi lemah agar zat besi yang terlarut bisa melekat kembali dan membentuk lapisan katalis baru yang aktif otomatis.
Peneliti menguji elektroda tersebut selama ribuan jam pada kepadatan arus tinggi dan juga pada sistem dengan tiga lapis sel berukuran cukup besar, membuktikan teknologi ini dapat diterapkan secara industri dan bukan hanya konsep laboratorium.
Inovasi ini diharapkan dapat mengurangi biaya produksi hidrogen hijau, mendukung ekonomi hidrogen, dan membantu Korea memimpin dalam pencapaian target netralitas karbon di masa depan.