
Huawei Technologies, perusahaan teknologi besar dari Cina, mengumumkan terobosan baru dalam pengembangan perangkat keras komputasi untuk kecerdasan buatan (AI). Mereka berhasil menciptakan supernode komputasi dengan kekuatan tinggi yang menggunakan chip buatan lokal, tanpa bergantung pada chip Nvidia dari luar negeri.
Teknologi baru ini dianggap sangat penting karena dapat membantu China mengurangi ketergantungan pada teknologi asing yang terkena sanksi, terutama dari Amerika Serikat. Seiring dengan itu, Beijing mendorong perusahaan teknologi mereka untuk lebih mandiri dalam pengembangan chip AI.
Huawei juga mengungkapkan rencana mereka meluncurkan serangkaian chip Ascend yang lebih canggih dalam tiga tahun ke depan. Chip terbaru, Ascend 950PR, dijadwalkan dirilis pada kuartal pertama tahun 2026, bersaing langsung dengan produk dari Nvidia dan AMD.
Situasi ini menjadi perhatian global, khususnya karena adanya tekanan politik antara China dan Amerika Serikat yang mempengaruhi ekspor teknologi. Nvidia, sebagai penyedia chip AI utama dunia, mengalami perubahan kebijakan dari pemerintah China yang melarang penggunaan chip khusus yang mereka buat untuk pasar Cina.
CEO Nvidia, Jensen Huang, menyatakan kekecewaan terkait keputusan Beijing, tetapi tetap bersabar. Huawei, di sisi lain, mengambil peluang ini untuk mendorong inovasi teknologi lokal sehingga dapat memperkuat posisi China dalam industri AI dunia.