Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Sains

Pengembangan dan Produksi Massal Teknologi Radar Kuantum China untuk Aplikasi Militer

Share

China telah mengembangkan dan memproduksi secara massal teknologi radar kuantum terbaru yang dapat melacak pesawat siluman seperti F-22 secara terus-menerus. Teknologi ini memberikan China keunggulan dalam pengawasan dan pertahanan udara.

17 Okt 2025, 18.19 WIB

Terobosan Radar Satelit China Bisa Deteksi Pesawat Siluman dari Luar Angkasa

Terobosan Radar Satelit China Bisa Deteksi Pesawat Siluman dari Luar Angkasa
China kini mengklaim telah mengembangkan sistem radar satelit yang dapat melacak pesawat tempur siluman seperti F-22 dan B-21 dari luar angkasa. Hal ini dilakukan dengan menggunakan teknologi bistatic radar yang memakai dua satelit, satu untuk mengirim sinyal radar dan satelit lainnya untuk menerima pantulan sinyal dari target. Sistem ini mampu mengurangi gangguan dari latar belakang seperti laut dan darat yang sebelumnya menjadi hambatan utama dalam mendeteksi sinyal radar yang sangat lemah dari pesawat siluman. Radar satelit jenis ini beroperasi 24 jam nonstop dan dapat bekerja meskipun dalam kondisi cuaca buruk dan tanpa cahaya. Penelitian ini menggunakan simulasi dengan target berukuran radar cross-section (RCS) 10 meter persegi, ukuran tipikal pesawat siluman ketika dilihat dari atas, dan hasilnya menunjukkan bahwa sistem ini dapat mendeteksi objek yang bergerak lambat seperti 50 km/jam. Keunggulan lain dari sistem ini adalah satelit penerima tidak memancarkan sinyal sehingga lebih sulit untuk diganggu atau dijamming oleh musuh. Sistem dual satelit ini juga mendapat dukungan riset dari berbagai institusi top di China dan dirancang menggunakan model simulasi radar yang lebih akurat. Jika teknologi ini berhasil diimplementasikan, maka era pesawat siluman yang tak terdeteksi dari luar angkasa akan berakhir, serta membuka kemungkinan baru dalam pengawasan militer global yang lebih terus menerus dan efektif dari orbit.
16 Okt 2025, 21.00 WIB

Kemajuan Cina Mengancam Dominasi Pesawat Siluman di Era Baru Perang

Kemajuan Cina Mengancam Dominasi Pesawat Siluman di Era Baru Perang
China telah berhasil menunjukkan kemampuan menggunakan satelit optik untuk melacak pesawat siluman seperti F-22. Keberhasilan ini dicapai melalui konstelasi satelit komersial Jilin-1 yang mampu memonitor pesawat di tengah kondisi awan, sebuah pencapaian yang cukup mengagumkan bagi sistem pengintaian sipil. Namun, ada keterbatasan serius dari satelit optik yang harus dipertimbangkan. Satelit ini tidak dapat berfungsi pada malam hari serta mudah terganggu oleh cuaca buruk seperti kabut dan awan tebal, sehingga tidak selalu andal dalam situasi perang yang penuh ketidakpastian. Dalam konteks operasi militer nyata, radar satelit menjadi pilihan utama karena dapat beroperasi sepanjang waktu dan tidak terpengaruh oleh kondisi cuaca. Namun, memanfaatkan radar untuk mendeteksi pesawat siluman dari luar angkasa menjadi tantangan yang kompleks karena adanya kebisingan tinggi dari pantulan sinyal radar di permukaan laut dan pegunungan. Meski pesawat siluman seperti F-22 dan B-21 memiliki radar cross-section yang tampak lebih besar ketika dilihat dari orbit rendah, mereka masih bisa tertutupi oleh 'background clutter' yang membuat sinyal radar mereka sulit dibedakan dari kebisingan sekitar. Tantangan ini menjadi alasan utama mengapa radar satelit selama ini dianggap kurang efektif untuk deteksi stealth. Jika kemampuan ini benar-benar dapat diimplementasikan dan diandalkan, terutama oleh China, maka teknologi pesawat siluman yang selama ini dianggap unggul bisa kehilangan keunggulannya. Dunia militer mungkin harus beradaptasi dan mengembangkan teknologi baru untuk menghadapi era pengawasan dan pengintaian satelit yang lebih canggih.
14 Okt 2025, 18.51 WIB

China Luncurkan Detektor Foton Canggih untuk Radar Kuantum Lawan Pesawat Siluman

China Luncurkan Detektor Foton Canggih untuk Radar Kuantum Lawan Pesawat Siluman
China telah memulai produksi massal sebuah detektor foton ultra-sensitif yang mampu mendeteksi partikel foton tunggal. Detektor ini dikembangkan oleh Pusat Penelitian Teknologi Rekayasa Informasi Kuantum di Provinsi Anhui sebagai bagian dari upaya untuk memperoleh kemandirian dalam teknologi informasi kuantum. Detektor foton ini berperan penting dalam pengembangan radar kuantum, sebuah teknologi yang berbeda dari radar tradisional karena menggunakan sifat kuantum foton untuk mengidentifikasi objek, termasuk pesawat tempur yang memiliki kemampuan siluman seperti F-22 dan F-35. Radar kuantum bekerja dengan mengirimkan sinyal foton yang jika mengenai pesawat siluman akan mengalami perubahan sifat kuantum, sehingga sinyal palsu yang dihasilkan tidak dapat meniru sifat aslinya. Ini memungkinkan radar untuk mendeteksi dan melacak pesawat yang sebelumnya sulit dideteksi. Selain kemampuannya dalam mendeteksi sinyal yang sangat lemah, radar kuantum juga diklaim lebih hemat energi, lebih kecil, dan mudah dipasang pada berbagai platform, yang menjadikannya teknologi yang potensial mengubah paradigma deteksi militer. Kemajuan ini datang di saat Amerika Serikat tengah mengembangkan pesawat tempur generasi keenam, yang membuat persaingan teknologi antara China dan AS semakin ketat di bidang pertahanan udara.
14 Okt 2025, 08.11 WIB

Tiongkok Produksi Massal 'Photon Catcher' Detektor Energi Terkecil untuk Komunikasi Kuantum

Tiongkok Produksi Massal 'Photon Catcher' Detektor Energi Terkecil untuk Komunikasi Kuantum
Tiongkok telah mengumumkan bahwa mereka mulai memproduksi secara massal perangkat ultra-sensitif yang mampu mendeteksi partikel terkecil cahaya, yaitu foton tunggal. Perangkat yang disebut "photon catcher" ini sangat penting karena mampu menangkap satu foton yang sangat sulit dilihat, mirip dengan mendengar jatuhnya butir pasir di tengah badai petir yang keras. Perangkat tersebut dikembangkan oleh Quantum Information Engineering Technology Research Centre di Anhui, dan berita ini dipublikasikan oleh Science and Technology Daily milik Kementerian Sains dan Teknologi Tiongkok. Dengan kemampuan mendeteksi perseorangan foton, detektor ini membuka peluang besar dalam bidang komunikasi kuantum dan radar kuantum untuk aplikasi militer seperti mendeteksi pesawat siluman. Produksi massal detektor ini menandakan bahwa Tiongkok sudah mampu menciptakan komponen inti teknologi informasi kuantum secara mandiri dan menguasai pasar global. Sebelumnya, mendeteksi satu foton merupakan hal yang sangat menantang karena jumlah foton dalam penglihatan biasa sangat banyak dan sulit dibedakan satu per satu. Dengan adanya teknologi ini, komunikasi sehari-hari di masa depan bisa menjadi lebih aman dan cepat menggunakan prinsip kuantum yang mengandalkan foton tunggal untuk pengiriman data. Selain itu, teknologi ini juga berpotensi besar dalam bidang pertahanan, khususnya dalam pengembangan radar kuantum yang lebih canggih dan sulit dideteksi. Kesuksesan produksi massal 'photon catcher' menegaskan dominasi Tiongkok dalam pengembangan teknologi kuantum dan membuka jalan untuk inovasi teknologi yang sebelumnya dianggap mustahil. Ini adalah langkah awal menuju era baru di mana teknologi kuantum akan menjadi bagian penting dari kehidupan dan keamanan nasional.

Baca Juga

  • Kemajuan Terkini dalam Komputasi Kuantum: Pencapaian Google dan Dampaknya pada Industri

  • Kemajuan dalam Fisika Teoritis: Wawasan Baru tentang Alam Dasar Alam Semesta

  • Sampah Luar Angkasa yang Mempengaruhi Bumi Menimbulkan Kekhawatiran Global

  • Implan Mata Berbasis AI Canggih Mengembalikan Penglihatan pada Pasien Buta

  • Kemajuan Penyimpanan Energi dan Mikrogrids Mendorong Revolusi Energi