Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Finansial

Transformasi Hong Kong Menjadi Pusat Keuangan Global dan Aset Digital

Share

Laporan ini mengulas bagaimana Hong Kong mengukuhkan posisinya sebagai pusat kekayaan dan perdagangan emas internasional, serta penyesuaian regulasi aset digital sebagai respons terhadap dinamika geopolitik dan tekanan dari Beijing.

11 Nov 2025, 21.46 WIB

Hong Kong Terbitkan Obligasi Hijau Tokenisasi Rp 18 Triliun dengan Mata Uang Digital

Hong Kong Terbitkan Obligasi Hijau Tokenisasi Rp 18 Triliun dengan Mata Uang Digital
Pemerintah Hong Kong telah menerbitkan obligasi hijau tokenisasi senilai HKRp 164.45 ribu ($10.000) .000.000 atau sekitar USRp 21.38 triliun ($1,3 miliar) , menjadikannya penawaran obligasi digital terbesar di dunia. Ini adalah langkah bersejarah karena juga memungkinkan penyelesaian menggunakan mata uang digital fiat seperti e-HKD dan e-CNY, yang merupakan versi digital dari mata uang tradisional yang dibuat dengan teknologi blockchain. Obligasi ini terbagi dalam empat bagian (tranche) dengan nilai dan durasi berbeda yang melibatkan Hong Kong dollar, yuan, dolar AS, dan euro. Para investor ditawarkan bunga yang bervariasi sesuai dengan tenor dan mata uang obligasi tersebut, mulai dari 1,9% hingga 3,633% per tahun. Penawaran ini mendapatkan respon sangat positif dari pasar, dengan permintaan mencapai lebih dari HKRp 2.14 quadriliun ($130 miliar) , dan menarik investor institusional global seperti manajer aset, bank, perusahaan asuransi, dan bank swasta. Adopsi uang digital untuk penyelesaian juga mengurangi waktu penyelesaian dan risiko yang biasanya terkait dengan transaksi konvensional. Christopher Hui Ching-yu, Sekretaris Layanan Keuangan dan Perbendaharaan Hong Kong, menegaskan bahwa langkah ini menegaskan posisi Hong Kong sebagai penghubung antara keuangan tradisional dan era aset digital. Dia juga menyoroti bahwa inisiatif ini akan memperkuat status Hong Kong sebagai pusat keuangan hijau dan berkelanjutan. Dengan dukungan teknologi blockchain dan uang digital bank sentral, inisiatif ini semakin mendorong penggunaan mata uang digital di tingkat pemerintahan dan pasar keuangan. Ini memungkinkan penyelesaian transaksi yang lebih efisien dan aman serta dapat menjadi model bagi negara lain dalam mengadopsi inovasi keuangan digital.
10 Nov 2025, 07.30 WIB

Standard Chartered Pilih Hong Kong sebagai Pusat Inovasi Keuangan Digital Berbasis Blockchain

Standard Chartered Pilih Hong Kong sebagai Pusat Inovasi Keuangan Digital Berbasis Blockchain
Standard Chartered, salah satu bank terkemuka dunia, kini menempatkan Hong Kong sebagai pusat dari strategi digitalnya, terutama dalam mengembangkan aset digital dan teknologi blockchain. Hal ini didorong oleh regulasi fintech yang ramah dan mendukung eksperimen di sektor keuangan digital yang dibuat Pemerintah Hong Kong dan HKMA. CEO Standard Chartered, Bill Winters, mengapresiasi inisiatif Hong Kong dalam menyediakan lingkungan sandbox regulasi dan proyek percontohan seperti tokenisasi deposito dan mata uang digital bank sentral. Langkah ini memungkinkan bank dan pelaku pasar menguji coba teknologi blockchain dengan risiko yang terkontrol, sehingga inovasi dapat terjadi dengan lebih cepat dan aman. Selain itu, HKMA baru saja meluncurkan strategi fintech lima tahun yang bertujuan membangun ekosistem tokenisasi keuangan yang lebih maju. Standard Chartered sebagai bank penerbit uang di Hong Kong aktif mengambil bagian dalam program sandbox ini guna mengeksplorasi penggunaan blockchain dalam layanan keuangan. Winter menekankan bahwa meskipun margin keuntungan bisa berkurang dengan adanya efisiensi teknologi ini, bank berencana meningkatkan volume transaksi sebagai kompensasi. Fokus mereka adalah memberikan layanan yang lebih baik dan berinovasi dalam digital finance untuk menciptakan nilai tambah bagi pelanggan. Dengan dukungan regulasi yang inovatif dan keterlibatan aktif dalam pengembangan teknologi blockchain, Standard Chartered memposisikan diri sebagai pelopor dalam transformasi keuangan digital di Asia. Ini membuka peluang besar bagi pertumbuhan dan pengembangan layanan keuangan modern di era teknologi tinggi.
06 Nov 2025, 13.56 WIB

Hong Kong Jadi Pilihan Utama Klien Kaya untuk Kelola Aset Tahun Ini

Hong Kong Jadi Pilihan Utama Klien Kaya untuk Kelola Aset Tahun Ini
Hong Kong kini menjadi kota pilihan utama bagi hampir 45 persen klien kaya dalam mengelola aset mereka, mengungguli Singapura yang sebelumnya lebih populer. Laporan terbaru dari Private Wealth Management Association (PWMA) dan KPMG China menunjukkan adanya lonjakan signifikan dalam preferensi ini dibandingkan tahun lalu. Sekitar 59 persen perusahaan pengelolaan kekayaan melaporkan peningkatan permintaan dari klien kaya untuk menempatkan aset mereka di Hong Kong, naik tajam dari hanya 34 persen di tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan kepercayaan yang meningkat terhadap stabilitas dan kemampuan pasar keuangan Hong Kong. Sebaliknya, Singapura mengalami penurunan permintaan dari klien kaya, dengan hanya 30 persen perusahaan yang melaporkan peningkatan, turun dari 52 persen tahun sebelumnya. Perubahan ini menjadi indikasi pergeseran preferensi dalam kawasan Asia. Survei yang menjadi dasar laporan ini dilakukan antara Juli dan Agustus melibatkan 44 anggota PWMA, termasuk bank-bank global terkemuka seperti UBS, HSBC, dan JPMorgan. Mereka juga memberikan pandangan positif mengenai masa depan pasar manajemen kekayaan di Hong Kong. Semua anggota PWMA menyatakan optimisme terhadap prospek Hong Kong selama lima tahun ke depan, meningkat dari 76 persen tahun sebelumnya menjadi 100 persen saat ini. Hal ini menandakan kepercayaan kuat pada pertumbuhan dan stabilitas jangka panjang kota tersebut sebagai pusat keuangan.
04 Nov 2025, 19.00 WIB

Hong Kong Permudah Perdagangan Crypto dengan Pasarkan Likuiditas Global

Hong Kong Permudah Perdagangan Crypto dengan Pasarkan Likuiditas Global
Hong Kong semakin gencar mengembangkan sektor cryptocurrency dengan mengubah peraturan agar platform perdagangan aset digital dapat mengintegrasikan buku pesanan mereka secara global. Hal ini bertujuan untuk mengatasi masalah likuiditas yang selama ini hanya terbatas di dalam wilayah Hong Kong saja. Menurut Elizabeth Wong dari Securities and Futures Commission (SFC), menciptakan lingkungan tertutup selama ini membuat pasar lokal sulit berkembang. Dengan menghubungkan pasar Hong Kong ke likuiditas global, investor bisa mendapatkan akses yang lebih luas ke pasar dunia. Upaya ini juga bertujuan menarik lebih banyak investor institusional ke Hong Kong sehingga perdagangan aset digital bisa tumbuh lebih cepat dan lebih kompetitif dibandingkan kota-kota lain. Juga, SFC sedang mempertimbangkan aturan modal untuk perdagangan derivatif digital yang akan semakin memantapkan kerangka regulasi. Acara Finternet 2025 yang diadakan di Hong Kong menjadi ajang diskusi penting bagi pengembangan keuangan digital di Asia. Sponsor acara seperti OSL, InvestHK, dan lainnya memberikan dukungan kuat terhadap komitmen pemerintah dan otoritas terkait. Langkah ini menunjukkan bahwa Hong Kong berusaha menjadi pusat keuangan digital dunia dengan kebijakan yang lebih mendukung pertumbuhan dan inovasi daripada sekadar memberlakukan regulasi ketat yang membatasi pasar crypto lokal.
02 Nov 2025, 13.00 WIB

MKS PAMP Perluas Kantor Regional di Hong Kong Perkuat Perdagangan Emas Asia

MKS PAMP Perluas Kantor Regional di Hong Kong Perkuat Perdagangan Emas Asia
Perusahaan perdagangan dan pemurnian logam mulia, MKS PAMP asal Swiss, membuka kantor regional barunya di Hong Kong sebagai bagian dari ekspansi operasional yang bertujuan mendekatkan layanan kepada klien di zona waktu Asia. Langkah ini juga bertujuan memperkuat posisi Hong Kong sebagai pusat perdagangan emas yang penting di kawasan Asia-Pacific. Kantor regional seluas 3.600 kaki persegi yang terletak di St John’s Building, Admiralty akan menangani berbagai fungsi penting termasuk perdagangan logam mulia, layanan keuangan, manajemen hubungan pelanggan, serta operasi keuangan dan dukungan regional. Langkah ini memungkinkan keputusan bisnis diambil lebih cepat sesuai kebutuhan pasar lokal. CEO MKS PAMP, James Emmett, menyatakan bahwa keputusan membuka kantor regional di Hong Kong didasarkan pada permintaan klien yang ingin semua proses dan keputusan bisnis dilakukan tanpa hambatan zona waktu. Hal ini menunjukkan pentingnya respons yang cepat guna menangkap peluang pasar yang dinamis di Asia. Permintaan logam mulia yang kuat dan terus meningkat di Asia menjadi salah satu alasan strategis bagi MKS PAMP untuk fokus lebih besar di wilayah ini. Asia dinilai memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang yang signifikan, baik dari sisi investor institusional maupun konsumen di sektor perhiasan dan manufaktur jam tangan. Dengan ekspansi ini, MKS PAMP tidak hanya memperkuat posisinya secara regional tetapi juga berkontribusi memperkokoh Hong Kong sebagai salah satu pusat utama perdagangan dan layanan keuangan untuk logam mulia di dunia. Hal ini diharapkan membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan pengembangan sektor keuangan di kota tersebut.
31 Okt 2025, 10.28 WIB

Hong Kong Geser Singapura sebagai Pusat Kripto Asia dengan Regulasi Baru

Dalam dua tahun terakhir, banyak perusahaan dan profesional di ekosistem Web3 telah memindahkan kantor pusat mereka dari Singapura ke Hong Kong. Hal ini merupakan hasil usaha Hong Kong yang aktif dalam mengatur dan merevitalisasi industri cryptocurrency dan teknologi blockchain di wilayahnya. Hong Kong telah memperkenalkan aturan tingkat bank untuk stablecoin, yang merupakan salah satu mata uang kripto yang dijamin dengan aset tertentu agar nilainya stabil. Selain itu, otoritas Hong Kong juga sudah memberikan lisensi kepada beberapa platform perdagangan aset virtual, membuktikan komitmen mereka membangun ekosistem yang aman dan terpercaya. Langkah ini berpotensi memungkinkan institusi keuangan yang memenuhi syarat untuk menerbitkan stablecoin secara resmi di Hong Kong mulai tahun depan, yang akan memberi dorongan besar bagi transaksi digital dan adopsi teknologi Web3 di kota tersebut. Perusahaan CertiK, yang bergerak dalam keamanan blockchain dan telah bekerja sama dengan perusahaan besar seperti Ant Group, juga sudah memperluas operasional di Hong Kong dan berencana meningkatkan jumlah karyawan tahun depan. Hal ini menandakan kepercayaan pelaku industri terhadap ekosistem Hong Kong yang terus berkembang. Keberhasilan Hong Kong menarik perusahaan Web3 dari Singapura menunjukkan bahwa regulasi yang tepat tidak hanya membatasi risiko, tetapi juga menciptakan peluang bagi pertumbuhan ekonomi digital dan teknologi finansial, yang menjadikan Hong Kong pusat penting di kawasan Asia.

Baca Juga

  • Revolusi Transformasi Digital Indonesia di Layanan Publik dan Keuangan

  • Teknologi Militer Canggih dan Energi Nuklir: Menentukan Masa Depan Pertahanan

  • Terobosan Peristiwa Kosmik dan Berita Penjelajahan Luar Angkasa

  • Aset Militer Tercanggih Merevolusi Strategi Pertahanan Modern

  • Dinamika Evolusi antara Modal Ventura, Ekuitas Swasta, dan Utang Privat