
Moonshot AI, sebuah perusahaan AI besar di China yang didukung oleh Alibaba dan Tencent, mengakui bahwa mereka menggunakan jumlah GPU berkelas tinggi yang lebih sedikit dibandingkan dengan rival-rivalnya di Amerika Serikat. Hal ini disebabkan oleh pembatasan ekspor teknologi oleh AS, khususnya terkait GPU yang sangat penting untuk melatih model AI.
Dalam sesi tanya jawab di Reddit, perwakilan Moonshot AI mengungkapkan bahwa model terbaru mereka, Kimi K2 Thinking, dilatih menggunakan GPU Nvidia H800 yang merupakan versi lama dan sudah dilarang diekspor ke China sejak akhir tahun 2023. Ini menjadi bukti nyata bagaimana perusahaan AI China harus beradaptasi dengan keterbatasan teknologi impor.
Meskipun menggunakan GPU yang lebih sedikit dan versi yang lebih lama, Moonshot AI terus berusaha mengembangkan model AI canggih dengan memaksimalkan sumber daya yang tersedia di China. Startup ini sudah bernilai sekitar 3,3 miliar dolar AS dan menjadi salah satu pemain penting dalam lanskap AI di Asia.
Berita ini memunculkan perdebatan tentang bagaimana perusahaan-perusahaan di AS seperti OpenAI yang didukung oleh tokoh seperti Sam Altman mendapatkan investasi dan kesepakatan infrastruktur sangat besar, sehingga semakin memperkuat dominasi mereka di bidang AI. Sementara itu, perusahaan-perusahaan China berusaha bertahan dengan kebijakan teknologi yang semakin ketat.
Situasi ini memicu perhatian global tentang masa depan persaingan teknologi antar negara, di mana China harus fokus pada inovasi dan pengembangan teknologi lokal supaya tidak tertinggal dalam perlombaan AI yang semakin cepat dan menuntut sumber daya kelas dunia.