Courtesy of YahooFinance
Harga minyak mengalami penurunan karena kekhawatiran akan kelebihan pasokan yang akan datang, meskipun ada harapan untuk stimulus ekonomi yang lebih besar dari China tahun depan. Harga minyak Brent diperdagangkan di bawah Rp 1.18 juta ($72) per barel, meskipun masih mempertahankan sebagian kenaikan dari hari sebelumnya. Meskipun China berencana untuk menerapkan kebijakan moneter yang lebih longgar, pasar minyak diperkirakan akan mengalami surplus tahun depan, yang membuat OPEC+ menunda pengembalian produksi yang dihentikan.
Selain itu, laporan dari produsen minyak terbesar di China menunjukkan bahwa konsumsi minyak di negara tersebut mungkin mencapai puncaknya tahun depan, lebih cepat lima tahun dari yang diperkirakan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan penggunaan kendaraan energi baru dan gas alam cair untuk truk, yang mengurangi konsumsi diesel dan bensin. Pasar juga mengawasi situasi di Timur Tengah, terutama setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah, yang dapat menyebabkan ketidakstabilan lebih lanjut.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan harga minyak saat ini?A
Penurunan harga minyak disebabkan oleh kekhawatiran akan surplus pasokan yang akan datang.Q
Apa yang dijanjikan oleh Politburo China terkait kebijakan moneter?A
Politburo China berjanji untuk menerapkan kebijakan moneter yang 'sedikit longgar' untuk merangsang ekonomi.Q
Mengapa OPEC+ menunda kembalinya produksi minyak yang terhenti?A
OPEC+ menunda kembalinya produksi yang terhenti karena pasar minyak diperkirakan akan mengalami surplus.Q
Apa dampak dari kejatuhan rezim Bashar al-Assad terhadap pasar minyak?A
Kejatuhan rezim Bashar al-Assad dapat menciptakan kekosongan kekuasaan yang berpotensi menyebabkan lebih banyak kekacauan di Timur Tengah.Q
Bagaimana konsumsi energi di China diperkirakan akan berubah?A
Konsumsi energi di China diperkirakan akan mencapai puncaknya tahun depan, lebih cepat lima tahun dari yang diperkirakan sebelumnya.