Putaran C Evinced senilai Rp 904.48 miliar ($55 juta)  akan membantu membawa alat pengembangan aksesibilitasnya (dan AI) ke Eropa.
Courtesy of TechCrunch

Putaran C Evinced senilai Rp 904.48 miliar ($55 juta) akan membantu membawa alat pengembangan aksesibilitasnya (dan AI) ke Eropa.

12 Des 2024, 21.01 WIB
164 dibaca
Share
Evinced adalah perusahaan yang menyediakan alat untuk memastikan perangkat lunak dapat diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki disabilitas. Perusahaan ini baru saja mengumpulkan dana sebesar Rp 904.48 miliar ($55 juta) untuk memperluas operasinya ke Eropa, di mana peraturan aksesibilitas baru akan mulai berlaku. Alat Evinced membantu para pengembang untuk memeriksa dan memperbaiki masalah aksesibilitas secara langsung saat mereka membuat antarmuka pengguna, sehingga tidak perlu menunggu tinjauan bulanan. CEO Evinced, Navin Thadani, menyatakan bahwa banyak perusahaan besar sudah menjadi pelanggan mereka, dan pendekatan mereka yang terintegrasi dengan proses pengembangan yang ada membuat mereka berbeda dari perusahaan lain yang hanya memberikan saran.
Evinced berencana menggunakan dana yang baru diperoleh untuk tiga area utama: penelitian dan pengembangan produk AI yang fokus pada aksesibilitas, mendukung pelanggan yang sudah ada, dan memperluas ke pasar Eropa. Dengan adanya peraturan baru yang mengharuskan semua aset bisnis di Eropa untuk dapat diakses, Evinced melihat peluang besar untuk pertumbuhan. Mereka percaya bahwa semakin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya aksesibilitas, bukan hanya karena hukum, tetapi juga karena itu adalah ide yang baik untuk bisnis.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu Evinced?
A
Evinced adalah perusahaan yang menyediakan alat untuk memastikan aksesibilitas dalam pengembangan perangkat lunak.
Q
Mengapa Evinced mengumpulkan dana sebesar $55 juta?
A
Evinced mengumpulkan dana sebesar $55 juta untuk mendukung ekspansi ke Eropa dan pengembangan produk baru.
Q
Apa yang dimaksud dengan EAA?
A
EAA adalah singkatan dari European Accessibility Act, yang mengharuskan semua aset bisnis di Eropa untuk dapat diakses.
Q
Siapa Navin Thadani?
A
Navin Thadani adalah CEO dan pendiri Evinced yang menekankan pentingnya integrasi alat aksesibilitas.
Q
Mengapa aksesibilitas menjadi penting dalam pengembangan perangkat lunak?
A
Aksesibilitas menjadi penting karena regulasi baru dan kesadaran publik yang meningkat tentang isu akses bagi penyandang disabilitas.

Artikel Serupa

Lightrun Raih Pendanaan Rp 1.15 triliun ($70 Juta)  untuk Atasi Bug Kode AITechCrunch
Teknologi
1 bulan lalu
27 dibaca

Lightrun Raih Pendanaan Rp 1.15 triliun ($70 Juta) untuk Atasi Bug Kode AI

Endor Labs Secures Rp 1.53 triliun ($93M)  to Tackle AI-Generated Code Security IssuesTechCrunch
Teknologi
1 bulan lalu
110 dibaca

Endor Labs Secures Rp 1.53 triliun ($93M) to Tackle AI-Generated Code Security Issues

Endor Labs Secures Rp 1.53 triliun ($93M)  to Tackle AI-Generated Code VulnerabilitiesYahooFinance
Teknologi
1 bulan lalu
45 dibaca

Endor Labs Secures Rp 1.53 triliun ($93M) to Tackle AI-Generated Code Vulnerabilities

Di tengah seruan untuk tumpukan teknologi EU yang berdaulat, Evroc mengumpulkan Rp 904.48 miliar ($55 juta)  untuk membangun cloud hyperscale di Eropa.TechCrunch
Bisnis
2 bulan lalu
125 dibaca

Di tengah seruan untuk tumpukan teknologi EU yang berdaulat, Evroc mengumpulkan Rp 904.48 miliar ($55 juta) untuk membangun cloud hyperscale di Eropa.

Continue ingin membantu pengembang membuat dan membagikan asisten pengkodean AI kustom.TechCrunch
Bisnis
3 bulan lalu
60 dibaca

Continue ingin membantu pengembang membuat dan membagikan asisten pengkodean AI kustom.

Teknologi Aksesibilitas yang Dipamerkan di CES 2025 Mengubah Pengalaman BersamaForbes
Teknologi
4 bulan lalu
99 dibaca

Teknologi Aksesibilitas yang Dipamerkan di CES 2025 Mengubah Pengalaman Bersama

Synthesia mengumpulkan Rp 2.96 triliun ($180 juta)  dengan valuasi Rp 34.53 triliun ($2,1 miliar)  untuk platform video AI B2B-nya.TechCrunch
Bisnis
5 bulan lalu
105 dibaca

Synthesia mengumpulkan Rp 2.96 triliun ($180 juta) dengan valuasi Rp 34.53 triliun ($2,1 miliar) untuk platform video AI B2B-nya.