Courtesy of Forbes

Hewan Purba Ini Dapat 'Bergabung' Dengan Hewan Lain Saat Terluka—Seorang Ahli Biologi Menjelaskan

14 Des 2024, 03.30 WIB

206 dibaca

Pada suatu hari yang tenang di Laboratorium Biologi Laut di Woods Hole, Massachusetts, seorang ahli biologi Jepang bernama Kei Jokura sedang mempelajari ubur-ubur sisir yang bersinar dalam gelap. Dia menemukan sesuatu yang aneh: dua ubur-ubur yang tampaknya telah menyatu menjadi satu individu dengan dua mulut. Penemuan ini memicu eksperimen luar biasa untuk memahami bagaimana ubur-ubur ini dapat menggabungkan diri mereka tanpa menolak jaringan asing, yang berbeda dari kebanyakan hewan lain yang memiliki sistem kekebalan untuk membedakan antara jaringan sendiri dan jaringan asing.

Jokura dan timnya melakukan eksperimen dengan memotong bagian dari dua ubur-ubur dan menempatkannya berdekatan. Setelah beberapa jam, kedua ubur-ubur tersebut berhasil menyatu dan berfungsi seolah-olah mereka adalah satu makhluk. Penemuan ini menantang pemahaman kita tentang evolusi kehidupan multiseluler, karena ubur-ubur sisir tidak memiliki kemampuan untuk menolak jaringan asing, yang bisa membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut dalam bidang kedokteran regeneratif dan transplantasi. Adaptasi unik ini menunjukkan bahwa ada banyak hal menarik yang bisa dipelajari dari alam.

Sumber: https://www.forbes.com/sites/scotttravers/2024/12/13/this-ancient-animal-can-fuse-with-others-when-injured-a-biologist-explains/

Pertanyaan Terkait

Siapa Kei Jokura dan apa yang ditelitinya?

Kei Jokura adalah seorang biolog Jepang yang meneliti bagaimana jelly comb menggunakan cahaya untuk bernavigasi.

Apa yang membuat jelly comb berbeda dari ubur-ubur sejati?

Jelly comb berbeda dari ubur-ubur sejati karena mereka memiliki sejarah evolusi yang unik dan tidak terkait erat.

Apa yang terjadi saat dua jelly comb bergabung?

Ketika dua jelly comb bergabung, mereka tidak hanya menyatu secara fisik tetapi juga mengintegrasikan sistem saraf mereka, berfungsi sebagai satu individu.

Mengapa allorecognition penting dalam kehidupan multiseluler?

Allorecognition penting karena memungkinkan organisme membedakan jaringan mereka sendiri dari jaringan asing, yang penting untuk sistem imun.

Apa implikasi dari penelitian ini terhadap ilmu kedokteran regeneratif?

Penelitian ini dapat membuka kemungkinan baru dalam pemahaman tentang bagaimana jaringan asing dapat diintegrasikan tanpa penolakan, yang berpotensi bermanfaat dalam kedokteran regeneratif.