Courtesy of Reuters
Perusahaan fashion Shein sedang mempertimbangkan untuk meminta pengecualian dari aturan pencatatan di Inggris yang mengharuskan setidaknya 10% sahamnya dijual kepada publik dalam rencana penawaran umum perdana (IPO) di London. Jika permintaan ini disetujui, ini akan menjadi yang pertama kalinya sebuah perusahaan di London diizinkan untuk mencatatkan sahamnya di bawah aturan tersebut. Shein, yang menjual pakaian dengan harga terjangkau, telah mengajukan permohonan secara rahasia kepada Otoritas Perilaku Keuangan (FCA) untuk pencatatan di London, tetapi proses persetujuannya lebih lama dari biasanya.
Shein, yang didirikan di China dan berkantor pusat di Singapura, diperkirakan memiliki nilai sebesar Rp 1.09 quadriliun ($66 miliar) . Jika mereka berhasil menjual 10% sahamnya, IPO tersebut bisa bernilai sekitar Rp 108.54 triliun ($6,6 miliar) . Perusahaan ini juga menunggu persetujuan dari regulator sekuritas China untuk rencana IPO di London, dan diperkirakan pendapatannya akan mencapai Rp 822.25 triliun ($50 miliar) tahun ini, meningkat 55% dibandingkan tahun lalu.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang sedang dipertimbangkan oleh Shein terkait IPO di London?A
Shein sedang mempertimbangkan untuk meminta regulator Inggris agar mengecualikan aturan listing yang mengharuskan setidaknya 10% saham dijual kepada publik.Q
Mengapa FCA memerlukan waktu lebih lama untuk menyetujui aplikasi IPO Shein?A
FCA memerlukan waktu lebih lama dari biasanya untuk menyetujui aplikasi IPO Shein karena proses peninjauan yang lebih ketat.Q
Berapa nilai Shein dalam putaran pendanaan terakhir?A
Shein dinilai sebesar $66 miliar dalam putaran pendanaan terakhir.Q
Apa perubahan yang dilakukan London terhadap aturan listing pada tahun 2021?A
London mengubah aturan listing pada tahun 2021 dengan mengurangi proporsi saham yang harus diterbitkan dari 25% menjadi 10%.Q
Apa yang diperkirakan oleh Coresight Research tentang pendapatan Shein tahun ini?A
Coresight Research memperkirakan pendapatan Shein akan mencapai $50 miliar tahun ini, meningkat 55% dari tahun 2023.