Courtesy of InterestingEngineering
Sebuah satelit komunikasi bernama iS-33e yang dibuat oleh Boeing telah hancur di orbit, mengganggu layanan di berbagai wilayah, termasuk Eropa, Afrika, dan Asia-Pasifik. Intelsat, yang mengoperasikan satelit tersebut, mengkonfirmasi kehilangan total satelit dan sedang melakukan analisis untuk menemukan penyebab kerusakannya. Boeing, sebagai pembuat satelit, juga terlibat dalam penyelidikan bersama dengan lembaga pemerintah. Selain itu, Departemen Pertahanan AS melaporkan bahwa ada sekitar 20 potongan puing dari satelit yang hancur, yang dapat membahayakan satelit lain di orbit yang sama.
Masalah Boeing tidak hanya berhenti di sini. Perusahaan ini juga menghadapi berbagai tantangan, termasuk masalah dengan pesawat Starliner yang tidak dapat membawa astronot kembali ke Bumi dan perselisihan tenaga kerja yang menyebabkan lebih dari 30.000 pekerja melakukan mogok. Di samping itu, Boeing terpaksa mencari dana hingga Rp 575.58 triliun ($35 miliar) dan merencanakan pemecatan 17.000 karyawan. Selain itu, Boeing juga terlibat dalam masalah hukum akibat kesepakatan yang melibatkan kecelakaan dua pesawat 737 MAX yang mengakibatkan banyak korban jiwa, yang membuat reputasi perusahaan semakin terpuruk.