Courtesy of SCMP

Krisis perusahaan bioteknologi China, New Horizon, semakin dalam setelah ketua dan CEO mengundurkan diri. Rahasia anggur ular, yang lama dianggap baik untuk kesehatan. Asam hati bisa menjadi 'eliksir' anti-penuaan, kata ilmuwan China.

18 Des 2024, 23.15 WIB

155 dibaca

Para peneliti di China menemukan bahwa asam empedu yang disebut asam lithocholic (LCA) dapat memperlambat proses penuaan pada hewan, mirip dengan efek puasa atau pembatasan kalori. LCA adalah senyawa alami yang dihasilkan oleh hati dan dapat meniru efek kelaparan pada tikus, yang menyebabkan regenerasi otot dan peningkatan kekuatan genggaman serta kemampuan berlari. Penelitian ini dipimpin oleh Universitas Xiamen dan dipublikasikan dalam jurnal Nature.

Ketika terjadi pembatasan kalori, LCA terakumulasi dalam tubuh mamalia dan mengaktifkan enzim AMPK, yang berperan penting dalam mengatur metabolisme dan proses seluler lainnya. AMPK diaktifkan secara alami saat kadar glukosa rendah dan berkontribusi pada efek anti-penuaan dengan mengatur peradangan dan degenerasi saraf. Dengan cara ini, LCA dapat menciptakan kondisi yang mirip dengan kelaparan tanpa harus benar-benar berpuasa.

Sumber: https://www.scmp.com/news/china/science/article/3291401/longevity-elixir-have-chinese-scientists-found-way-extend-life-boost-health

Pertanyaan Terkait

Apa itu asam lithocholic?

Asam lithocholic adalah senyawa asam empedu yang secara alami terjadi pada manusia dan hewan, diproduksi di hati.

Bagaimana asam lithocholic mempengaruhi proses penuaan?

Asam lithocholic dapat memperlambat penuaan dengan meniru efek puasa, yang menghasilkan regenerasi otot dan meningkatkan kekuatan genggaman serta kapasitas berlari.

Apa peran AMPK dalam penelitian ini?

AMPK adalah enzim pengatur metabolisme yang diaktifkan ketika kadar glukosa rendah dan berperan penting dalam proses anti-penuaan.

Apa yang ditemukan oleh tim peneliti dari Universitas Xiamen?

Tim peneliti dari Universitas Xiamen menemukan bahwa asam lithocholic dapat menghasilkan efek pseudo-puasa pada tikus, yang berdampak positif pada regenerasi otot.

Di mana hasil penelitian ini dipublikasikan?

Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature.