Courtesy of YahooFinance
Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, baru saja mengungkapkan kekayaannya yang mencapai Rp 6.58 triliun ($400 juta) , termasuk dua properti di London, investasi di berbagai perusahaan, serta koleksi jam tangan dan tas mewah. Ia juga memiliki lebih dari 1 miliar baht dalam bentuk uang tunai dan simpanan di lebih dari dua puluh rekening bank. Paetongtarn, yang merupakan putri bungsu dari politisi kaya Thaksin Shinawatra, menjadi pemimpin Thailand setelah pendahulunya dipecat karena pelanggaran etika.
Baca juga: Kekacauan Terbesar Pasar Saham Dunia Memperdalam Saat Upaya Penyelamatan Pasar Thailand Gagal
Pemerintah Paetongtarn berkomitmen untuk meningkatkan ekonomi Thailand yang bernilai Rp 8.22 quadriliun ($500 miliar) dan mengurangi biaya hidup bagi 66 juta penduduknya. Mereka berencana untuk memberikan bantuan tunai, meningkatkan pengeluaran negara, dan menarik investasi asing baru di bidang pusat data dan produksi kendaraan listrik. Meskipun Thailand telah berhasil mengurangi kemiskinan dalam dua dekade terakhir, negara ini masih menghadapi ketimpangan pendapatan yang tinggi.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Paetongtarn Shinawatra?A
Paetongtarn Shinawatra adalah Perdana Menteri Thailand yang mengungkapkan aset senilai $400 juta.Q
Apa nilai aset yang diumumkan oleh Paetongtarn?A
Paetongtarn mengumumkan aset senilai $400 juta, termasuk properti di London dan investasi di beberapa perusahaan.Q
Apa yang dilakukan oleh pemerintah Paetongtarn untuk meningkatkan ekonomi Thailand?A
Pemerintah Paetongtarn berjanji untuk meningkatkan ekonomi Thailand dengan memberikan bantuan tunai, meningkatkan pengeluaran negara, dan menarik investasi asing.Q
Siapa Thaksin Shinawatra dan apa perannya dalam keluarga Shinawatra?A
Thaksin Shinawatra adalah seorang politisi miliarder dan pendiri perusahaan yang sukses, serta ayah dari Paetongtarn.Q
Apa yang menjadi tantangan utama ekonomi Thailand saat ini?A
Tantangan utama ekonomi Thailand adalah ketidaksetaraan pendapatan yang tinggi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya.