Angkatan Darat AS memilih BAE Systems untuk mengembangkan Meriam Artileri Multi-Domain 155 mm yang baru.
Courtesy of InterestingEngineering

Angkatan Darat AS memilih BAE Systems untuk mengembangkan Meriam Artileri Multi-Domain 155 mm yang baru.

05 Jan 2025, 19.01 WIB
137 dibaca
Share
Militer Amerika Serikat telah memilih perusahaan BAE Systems yang berbasis di London untuk mengembangkan prototipe sistem artileri anti-pesawat baru berkaliber 155 mm yang dilengkapi dengan proyektil hipersonik. Sistem ini disebut Multi-Domain Artillery Cannon (MDAC) dan diharapkan dapat menjalani uji operasional pada tahun 2028. MDAC dirancang untuk menjadi sistem artileri yang sangat mobile dan otomatis, dengan kapasitas amunisi yang besar dan kecepatan tembak yang cepat. Sistem ini akan digunakan untuk melindungi posisi tetap dari serangan drone, rudal jelajah, pesawat, dan helikopter, serta dapat terintegrasi dengan sistem pertahanan udara yang ada.
Salah satu keunggulan utama dari sistem ini adalah amunisi anti-pesawat hipersonik yang dapat mencapai kecepatan Mach 5 dan memiliki jangkauan maksimum 80 kilometer. Prototipe ini akan dilengkapi dengan berbagai unit dan radar untuk mendukung operasionalnya. Anggaran awal untuk pengembangan sistem ini adalah sebesar Rp 1.10 triliun ($67 juta) pada tahun 2025, dengan rencana investasi lebih lanjut di tahun-tahun berikutnya. Selain itu, umpan balik dari prajurit akan dikumpulkan selama proses pengembangan untuk memastikan sistem ini memenuhi kebutuhan di lapangan.
Sumber: https://interestingengineering.com/military/us-army-bae-systems-artillery-cannon

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu MDAC dan apa fungsinya?
A
MDAC adalah sistem artileri 155 mm yang dirancang untuk pertahanan terhadap serangan drone, misil jelajah, pesawat, dan helikopter.
Q
Siapa yang mengembangkan sistem MDAC?
A
Sistem MDAC dikembangkan oleh BAE Systems, sebuah perusahaan keamanan dan pertahanan yang berbasis di London.
Q
Apa keuntungan utama dari HVP?
A
Keuntungan utama dari HVP adalah kemampuannya untuk mencapai kecepatan hipersonik, yaitu Mach 5, yang meningkatkan efektivitas dalam pertahanan.
Q
Kapan MDAC dijadwalkan untuk uji coba operasional?
A
MDAC dijadwalkan untuk uji coba operasional pada tahun 2028.
Q
Bagaimana MDAC terintegrasi dengan sistem pertahanan lainnya?
A
MDAC akan terintegrasi dengan Integrated Battle Control System (IBCS) dan Integrated Air and Missile Defense (IAMD) untuk meningkatkan efektivitas pertahanan.

Artikel Serupa

Angkatan Udara AS Lanjutkan Pengembangan Rudal Hipersonik ARRW Tahun 2026InterestingEngineering
Finansial
1 bulan lalu
40 dibaca

Angkatan Udara AS Lanjutkan Pengembangan Rudal Hipersonik ARRW Tahun 2026

Uji Coba Rahasia Senjata Hipersonik Dark Eagle oleh Departemen Pertahanan ASInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
118 dibaca

Uji Coba Rahasia Senjata Hipersonik Dark Eagle oleh Departemen Pertahanan AS

Peluncur otonom 'DeepStrike' Raytheon bersinar di inisiatif PC-C5 Angkatan Darat AS.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
98 dibaca

Peluncur otonom 'DeepStrike' Raytheon bersinar di inisiatif PC-C5 Angkatan Darat AS.

Lockheed menguji misil jelajah subsonik berbiaya rendah untuk angkatan bersenjata Amerika Serikat.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
156 dibaca

Lockheed menguji misil jelajah subsonik berbiaya rendah untuk angkatan bersenjata Amerika Serikat.

Angkatan Darat AS akan mengerahkan rudal hipersonik Dark Eagle pertama, yang dapat mencapai jarak 1.1166.77 km (725 mil) dengan kecepatan Mach 5.InterestingEngineering
Bisnis
5 bulan lalu
46 dibaca

Angkatan Darat AS akan mengerahkan rudal hipersonik Dark Eagle pertama, yang dapat mencapai jarak 1.1166.77 km (725 mil) dengan kecepatan Mach 5.

Rudal HIMARS generasi berikutnya milik Angkatan Darat AS menghancurkan target SCUD, radar, dan helikopter dalam uji coba.InterestingEngineering
Teknologi
5 bulan lalu
216 dibaca

Rudal HIMARS generasi berikutnya milik Angkatan Darat AS menghancurkan target SCUD, radar, dan helikopter dalam uji coba.

THAAD 6.0: AS merencanakan sistem pertahanan rudal yang dilengkapi laser, didorong oleh AI, untuk membunuh hipersonik.InterestingEngineering
Teknologi
5 bulan lalu
169 dibaca

THAAD 6.0: AS merencanakan sistem pertahanan rudal yang dilengkapi laser, didorong oleh AI, untuk membunuh hipersonik.