Courtesy of Forbes
Pernikahan adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidup seseorang, dan bagi sebagian orang, itu bisa menjadi momen yang menggembirakan, sementara bagi yang lain, bisa menimbulkan rasa takut dan cemas yang mendalam, yang dikenal sebagai "Gamophobia". Rasa takut ini dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk menjalin hubungan yang berarti. Beberapa penyebab utama ketakutan terhadap pernikahan termasuk pengalaman masa kecil dengan orang tua yang bercerai, di mana anak-anak sering kali menginternalisasi pandangan negatif tentang hubungan. Selain itu, tumbuh dalam lingkungan yang penuh konflik juga dapat membuat seseorang mengasosiasikan pernikahan dengan ketidakbahagiaan, sehingga mereka cenderung menghindari komitmen.
Baca juga: 3 Cara Untuk Melarikan Diri Dari Pola Pikir 'Biaya Tenggelam' Dalam Cinta—Oleh Seorang Psikolog
Selain itu, ketidaknyamanan dengan kedekatan dalam hubungan juga dapat menyebabkan ketakutan terhadap pernikahan. Teori keterikatan menunjukkan bahwa hubungan awal dengan pengasuh mempengaruhi cara kita mendekati hubungan dekat di masa depan. Individu dengan gaya keterikatan "menghindar" sering kali merasa takut akan ketergantungan dan kerentanan, sehingga melihat pernikahan sebagai ancaman terhadap kebebasan pribadi. Namun, penting untuk diingat bahwa gaya keterikatan ini tidak tetap dan dapat diubah dengan kesadaran diri dan usaha. Dengan komunikasi terbuka dan dukungan dari pasangan, seseorang dapat belajar melihat pernikahan sebagai kemitraan yang mendukung, bukan sebagai ancaman.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu Gamophobia?A
Gamophobia adalah ketakutan yang intens dan persisten terhadap pernikahan atau komitmen.Q
Bagaimana pengaruh orang tua yang bercerai terhadap pandangan anak tentang pernikahan?A
Anak-anak dari orang tua yang bercerai cenderung memiliki sikap negatif terhadap pernikahan, sering kali merasa bahwa hubungan itu rapuh.Q
Apa yang dimaksud dengan attachment style dalam konteks hubungan?A
Attachment style adalah cara seseorang mendekati hubungan dekat, yang dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil dengan pengasuh.Q
Mengapa lingkungan keluarga yang penuh konflik dapat mempengaruhi pandangan seseorang terhadap pernikahan?A
Lingkungan keluarga yang penuh konflik dapat membuat seseorang mengasosiasikan pernikahan dengan ketidakbahagiaan dan ketegangan.Q
Apa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi ketakutan terhadap pernikahan?A
Langkah yang dapat diambil termasuk terapi, komunikasi terbuka dengan pasangan, dan mendefinisikan kembali narasi pribadi.