Courtesy of YahooFinance
Goldman Sachs mengumumkan bahwa mereka tidak lagi memperkirakan harga emas akan mencapai Rp 49.34 juta ($3,000) per ons pada akhir tahun ini. Mereka memindahkan prediksi tersebut ke pertengahan 2026 karena ekspektasi bahwa Federal Reserve akan melakukan lebih sedikit pemotongan suku bunga. Para analis memperkirakan harga emas akan mencapai Rp 47.85 juta ($2,910) per ons pada akhir tahun ini, dipengaruhi oleh permintaan yang lebih rendah untuk dana yang didukung emas dan pembelian yang lebih tinggi oleh bank sentral.
Emas mengalami lonjakan harga sebesar 27% tahun lalu, didorong oleh permintaan sebagai aset aman dan pembelian oleh bank sentral di seluruh dunia. Namun, harga emas mulai stagnan setelah pemilihan presiden AS yang dimenangkan oleh Donald Trump, yang memperkuat nilai dolar. Goldman Sachs kini memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 75 basis poin tahun ini, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, dan mereka skeptis bahwa perubahan kebijakan di bawah pemerintahan Trump yang kedua akan menyebabkan suku bunga yang lebih tinggi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dikatakan Goldman Sachs tentang proyeksi harga emas?A
Goldman Sachs menyatakan bahwa mereka tidak lagi melihat emas mencapai $3,000 per ons pada akhir tahun ini dan memindahkan proyeksi tersebut ke pertengahan 2026.Q
Mengapa Goldman Sachs menurunkan proyeksi harga emas?A
Goldman Sachs menurunkan proyeksi harga emas karena ekspektasi bahwa Federal Reserve akan melakukan lebih sedikit pemotongan suku bunga.Q
Apa yang mempengaruhi permintaan untuk ETF emas?A
Permintaan untuk ETF emas dipengaruhi oleh aliran dana yang lebih lemah dari yang diharapkan dan ketidakpastian yang berkurang setelah pemilihan presiden AS.Q
Bagaimana kebijakan Federal Reserve berpengaruh terhadap harga emas?A
Kebijakan Federal Reserve berpengaruh terhadap harga emas karena keputusan suku bunga mereka dapat mempengaruhi permintaan untuk emas sebagai aset aman.Q
Siapa yang menjadi presiden AS yang mempengaruhi pasar emas baru-baru ini?A
Donald Trump adalah presiden AS yang baru-baru ini mempengaruhi pasar emas dengan kemenangan pemilihannya yang menguatkan dolar.