Courtesy of InterestingEngineering

Para ilmuwan mengembangkan kulkas terdingin yang pernah ada untuk komputer kuantum untuk peningkatan yang sangat dingin.

09 Jan 2025, 17.52 WIB

144 dibaca

Peneliti dari Chalmers University of Technology telah menciptakan jenis kulkas baru yang dapat mendinginkan qubit superkonduktor hingga suhu yang sangat rendah secara otomatis. Qubit adalah bagian penting dari komputer kuantum, tetapi mereka sangat sensitif terhadap lingkungan, sehingga perlu didinginkan mendekati nol mutlak (-273,15 derajat Celsius) untuk menghindari kesalahan dalam perhitungan. Kulkas baru ini dapat mendinginkan qubit hingga 22 millikelvin tanpa kontrol eksternal, yang meningkatkan stabilitas qubit dan mengurangi kemungkinan kesalahan saat melakukan perhitungan kuantum.

Kulkas ini bekerja dengan memanfaatkan interaksi antara tiga qubit: satu sebagai target yang didinginkan, dan dua lainnya sebagai mekanisme pendingin. Salah satu qubit pendingin terhubung dengan lingkungan hangat, sedangkan yang lainnya terhubung dengan lingkungan dingin. Dengan cara ini, energi dari lingkungan hangat digunakan untuk memindahkan panas dari qubit target ke qubit dingin. Inovasi ini dapat mempercepat kemajuan di berbagai bidang seperti kedokteran, energi, dan kecerdasan buatan, serta meningkatkan efisiensi komputer kuantum secara keseluruhan.

Sumber: https://interestingengineering.com/science/coldest-ever-fridge-for-quantum-computers

Pertanyaan Terkait

Apa yang dikembangkan oleh peneliti di Chalmers University of Technology?

Peneliti di Chalmers University of Technology mengembangkan jenis pendingin baru yang dapat mendinginkan qubit superkonduktor hingga suhu yang sangat rendah.

Mengapa suhu rendah penting untuk qubit?

Suhu rendah penting untuk qubit karena dapat mengurangi sensitivitas terhadap gangguan elektromagnetik, sehingga meningkatkan stabilitas dan akurasi komputasi kuantum.

Bagaimana pendingin kuantum baru ini bekerja?

Pendingin kuantum baru ini bekerja dengan memanfaatkan interaksi antara tiga qubit, di mana satu qubit menjadi target pendinginan dan dua lainnya berfungsi sebagai mekanisme pendingin.

Apa dampak dari teknologi pendingin ini terhadap komputasi kuantum?

Teknologi pendingin ini dapat meningkatkan kemungkinan qubit berada dalam keadaan dasar sebelum komputasi, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi dan keandalan komputasi kuantum.

Siapa saja yang terlibat dalam penelitian ini?

Aamir Ali dan Simone Gasparinetti adalah beberapa orang yang terlibat dalam penelitian ini di Chalmers University of Technology.