Courtesy of InterestingEngineering
Pesawat tempur F-35 Norwegia di Stasiun Udara Ørland baru saja menyelesaikan penerbangan pertama mereka menggunakan bahan bakar sintetis, yang dikenal sebagai Synthetic Aviation Turbine Fuels (SATFs). Ini adalah langkah penting bagi Norwegia dalam mengurangi emisi sambil memastikan kesiapan angkatan udaranya. Dengan menggunakan bahan bakar sintetis, pesawat F-35 dapat lebih mandiri dan cepat dalam merespons kebutuhan misi, serta mengurangi ketergantungan pada rantai pasokan bahan bakar tradisional.
Bahan bakar sintetis ini dibuat dari berbagai sumber, termasuk bahan baku fosil dan sumber terbarukan seperti limbah pertanian. Penggunaan SATFs tidak hanya membantu mengurangi dampak lingkungan dari operasi militer, tetapi juga meningkatkan fleksibilitas operasional pesawat F-35, terutama saat terjadi gangguan pasokan bahan bakar. Dengan lebih dari 1.100 F-35 yang beroperasi di seluruh dunia, langkah ini menunjukkan komitmen untuk menjaga dominasi udara di tengah tantangan geopolitik yang terus berkembang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dicapai oleh jet tempur F-35 Norwegia di Ørland Air Station?A
Jet tempur F-35 Norwegia berhasil melakukan penerbangan pertama menggunakan bahan bakar sintetis di Ørland Air Station.Q
Apa itu bahan bakar sintetis dan bagaimana penggunaannya dalam F-35?A
Bahan bakar sintetis adalah bahan bakar yang diproduksi dari berbagai bahan mentah dan digunakan dalam F-35 untuk meningkatkan kesiapan operasional.Q
Siapa yang menyetujui penggunaan bahan bakar sintetis untuk F-35?A
Penggunaan bahan bakar sintetis untuk F-35 disetujui oleh Lockheed Martin, produsen pesawat tersebut.Q
Mengapa diversifikasi sumber bahan bakar penting bagi F-35?A
Diversifikasi sumber bahan bakar penting untuk meningkatkan kesiapan operasional dan mengurangi ketergantungan pada rantai pasokan bahan bakar tradisional.Q
Apa dampak dari penggunaan bahan bakar sintetis terhadap operasi militer?A
Penggunaan bahan bakar sintetis dapat meningkatkan fleksibilitas operasional F-35 dan memastikan kesiapan misi meskipun terjadi gangguan rantai pasokan.