Courtesy of Axios
Pada hari Senin, Presiden Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang mengarahkan jaksa agung untuk tidak menegakkan larangan terhadap TikTok selama 75 hari. Ini adalah salah satu langkah awal Trump di masa jabatannya, dan ia berusaha untuk menyelamatkan platform yang dianggapnya bersahabat. Selama periode tersebut, Departemen Kehakiman tidak akan mengambil tindakan hukum terhadap TikTok atau pihak lain yang tidak mematuhi larangan tersebut.
Baca juga: Trump menunda larangan TikTok lagi.
Trump juga mengusulkan ide bahwa Amerika Serikat seharusnya mendapatkan setengah dari TikTok jika ada kesepakatan, dan ia menyatakan bahwa banyak orang kaya telah menghubunginya mengenai TikTok. Namun, untuk mencapai kesepakatan yang sah, Trump harus memastikan bahwa TikTok tidak lagi dikendalikan oleh China dan harus melaporkan kemajuan kepada Kongres. Sementara itu, Mahkamah Agung menolak untuk memblokir hukum yang melarang TikTok, dan CEO TikTok sempat menonaktifkan aplikasi tersebut sebelum mengaktifkannya kembali.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan Trump terkait TikTok?A
Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang mengarahkan jaksa agung untuk tidak menegakkan larangan terhadap TikTok selama 75 hari.Q
Mengapa perintah eksekutif ini penting?A
Perintah ini penting karena menunjukkan prioritas Trump untuk menyelamatkan platform yang dianggapnya bersahabat.Q
Siapa yang menjadi CEO TikTok?A
CEO TikTok adalah Shou Zi Chew.Q
Apa yang terjadi dengan hukum yang melarang TikTok?A
Mahkamah Agung menolak untuk memblokir hukum yang melarang TikTok, meskipun Trump mencoba untuk memperpanjang waktu untuk negosiasi.Q
Bagaimana hubungan antara AS dan China terkait TikTok?A
Hubungan antara AS dan China terkait TikTok tegang, terutama mengenai kontrol dan kepemilikan data.