Mengapa Renovasi Bangunan Seringkali Lebih Ramah Lingkungan daripada Menghancurkannya
Courtesy of Forbes

Rangkuman Berita: Mengapa Renovasi Bangunan Seringkali Lebih Ramah Lingkungan daripada Menghancurkannya

Forbes
Dari Forbes
21 Januari 2025 pukul 12.46 WIB
108 dibaca
Share
Permintaan untuk lingkungan bangunan semakin meningkat, sehingga muncul pertanyaan apakah kita harus merobohkan bangunan yang ada untuk membangun yang baru, atau memanfaatkan struktur dan material yang sudah ada. Sebuah analisis oleh McKinsey dan Forum Ekonomi Dunia menunjukkan bahwa retrofitting, yaitu memperbarui bangunan yang sudah ada, dapat menghemat sumber daya alam dan mengurangi emisi karbon hingga 75%. Selain itu, retrofitting juga lebih murah, dengan penghematan biaya mencapai 77% dibandingkan membangun bangunan baru. Untuk mencapai target net-zero global, pasar retrofitting perlu tumbuh dari Rp 8.22 quadriliun ($500 miliar) saat ini menjadi sekitar Rp 64.14 quadriliun ($3,9 triliun) pada tahun 2050.
Para ahli menyatakan bahwa retrofitting tidak hanya mengurangi jejak karbon, tetapi juga membantu dalam transisi energi terbarukan dengan membuat bangunan lebih efisien. Mereka menekankan pentingnya menggunakan material yang berkelanjutan dan mendaur ulang material yang sudah ada. Dengan retrofitting, kita bisa menjaga nilai material konstruksi lebih lama dan mengurangi kebutuhan akan material baru yang berkarbon tinggi. Oleh karena itu, penting bagi bisnis dan pemerintah untuk mengadopsi pendekatan ini sebagai standar global untuk menghadapi tantangan perubahan iklim.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu retrofitting dan mengapa penting?
A
Retrofitting adalah proses memperbarui bangunan yang ada untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi dampak lingkungan. Ini penting karena dapat membantu memenuhi target dekarbonisasi dan mengurangi penggunaan material baru.
Q
Bagaimana retrofitting dapat membantu mengurangi emisi karbon?
A
Retrofitting dapat mengurangi emisi karbon hingga 75% dibandingkan dengan membangun struktur baru, sehingga berkontribusi pada pengurangan total emisi global.
Q
Apa yang dikatakan Sebastian Reiter tentang pasar retrofitting?
A
Sebastian Reiter menyatakan bahwa pasar retrofitting merupakan peluang ekonomi yang signifikan dan diperkirakan bernilai $1 triliun.
Q
Mengapa penggunaan material yang berkelanjutan penting dalam retrofitting?
A
Penggunaan material yang berkelanjutan dalam retrofitting penting untuk memastikan bahwa sumber daya alam tidak terbuang dan untuk mengurangi dampak lingkungan dari konstruksi baru.
Q
Siapa yang berbicara tentang pentingnya efisiensi energi dalam retrofitting?
A
Fernando Gómez berbicara tentang pentingnya efisiensi energi dalam retrofitting dan bagaimana hal itu dapat membantu memenuhi komitmen keberlanjutan individu.

Rangkuman Berita Serupa

Membangun masa depan yang lebih hijau: peran kayu dalam konstruksi berkelanjutan.InterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
54 dibaca

Membangun masa depan yang lebih hijau: peran kayu dalam konstruksi berkelanjutan.

Perusahaan Berkelanjutan untuk Diajak Bekerja Sama di Tahun 2025Forbes
Sains
2 bulan lalu
42 dibaca

Perusahaan Berkelanjutan untuk Diajak Bekerja Sama di Tahun 2025

Tindakan Kedua Ekonomi Sirkular: Sampah, Bakat, dan Harta KarunForbes
Bisnis
3 bulan lalu
49 dibaca

Tindakan Kedua Ekonomi Sirkular: Sampah, Bakat, dan Harta Karun

Bangunan Otonom, Bukan Kendaraan Otonom, Adalah Kunci untuk Memperlambat Perubahan IklimForbes
Sains
3 bulan lalu
53 dibaca

Bangunan Otonom, Bukan Kendaraan Otonom, Adalah Kunci untuk Memperlambat Perubahan Iklim

Penelitian Baru Mengungkap 'Bom Waktu' Karbon di Rumah dan Peralatan KitaForbes
Sains
4 bulan lalu
41 dibaca

Penelitian Baru Mengungkap 'Bom Waktu' Karbon di Rumah dan Peralatan Kita

Penggunaan Campuran: Jawaban untuk Tantangan Perumahan dan Keberlanjutan?Forbes
Bisnis
4 bulan lalu
60 dibaca

Penggunaan Campuran: Jawaban untuk Tantangan Perumahan dan Keberlanjutan?