Courtesy of Axios

Trump Janji Eksekusi Cepat dan Tegas pada Awal Masa Jabatan Kedua

19 Jan 2025, 07.00 WIB

17 dibaca

Presiden terpilih Donald Trump berjanji untuk segera menangani berbagai masalah yang dihadapi negara saat ia dilantik untuk masa jabatan keduanya. Dalam sebuah acara di Washington, D.C., Trump mengklaim bahwa sebelum resmi menjabat, sudah ada hasil positif yang terlihat, seperti kenaikan pasar saham dan kembalinya aplikasi TikTok di AS. Ia juga menyebutkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang melibatkan pembebasan tiga sandera Israel, yang ia katakan tidak akan terjadi tanpa kerja sama antara timnya dan tim Presiden Biden.

Trump berjanji akan mengeluarkan banyak perintah eksekutif yang akan membuat rakyat senang, termasuk tindakan tegas terhadap imigrasi. Ia menyatakan bahwa dalam pidato pelantikannya, ia akan mengumumkan upaya besar untuk mengamankan perbatasan negara. Selain itu, Elon Musk, salah satu pemimpin baru di pemerintah, juga berjanji untuk melakukan perubahan signifikan untuk memperkuat Amerika di masa depan.

Referensi:
[1] https://www.axios.com/2025/01/19/trump-pre-inauguration-rally

Analisis Kami

"Janji Trump untuk bertindak dengan 'kecepatan dan kekuatan historis' mengindikasikan pendekatan yang sangat agresif terhadap masalah domestik dan internasional, berpotensi menciptakan polarisasi lebih tajam di masyarakat. Namun, koordinasi dengan pemerintahan Biden menunjukkan bahwa beberapa isu kunci tetap membutuhkan kerja sama lintas pemerintahan demi stabilitas nasional dan internasional."

Analisis Ahli

Larry Sabato

"Pendekatan Trump menandakan pergeseran ke politik yang lebih konfrontatif, yang bisa memperlebar jurang polarisasi di Amerika Serikat dan mempersulit konsensus legislatif."

Ana Navarro

"Ambisi keras Trump di bidang imigrasi menimbulkan kekhawatiran soal hak asasi dan dampak sosial, tetapi juga menggambarkan strategi politik yang bertujuan mengamankan basis pemilihnya."

Prediksi Kami

Kebijakan imigrasi yang ketat dan perubahan besar dalam pemerintahan diperkirakan akan memicu perdebatan politik intens dan berdampak signifikan pada hubungan AS dengan China serta dinamika di Timur Tengah.