Courtesy of YahooFinance

Optimisme Cisco Hadapi Tantangan Dagang AS-China dan Peluang AI di 2024

23 Jan 2025, 04.57 WIB

198 dibaca

Di Davos, Swiss, CEO Cisco, Chuck Robbins, menyatakan pentingnya hubungan baik antara Amerika Serikat dan China untuk mendukung bisnis global. Ia optimis bahwa pemerintahan Trump berusaha untuk berdialog dengan China meskipun ada beberapa masalah yang perlu diselesaikan. Cisco, yang telah beroperasi di China sejak 1994, mengalami penurunan pendapatan produk sebesar 35% di China pada tahun fiskal 2024, tetapi Robbins menilai bisnis di China tidak terlalu berpengaruh pada kinerja keseluruhan perusahaan. Ia lebih fokus pada perpanjangan pemotongan pajak yang akan berakhir, yang dapat menghindari kenaikan pajak besar bagi warga Amerika.

Saham Cisco mulai meningkat setelah beberapa kuartal yang sulit, dengan kenaikan hampir 9% dalam tiga bulan terakhir. Perusahaan ini diharapkan memiliki peran penting dalam pembangunan infrastruktur AI dunia, mirip dengan perannya dalam pengembangan internet di tahun 1990-an. Cisco juga memperkirakan akan mendapatkan tambahan pesanan AI senilai Rp 16.45 triliun ($1 miliar) dalam tahun fiskal ini. Analis JPMorgan, Samik Chatterjee, percaya bahwa saham Cisco akan mendapatkan dukungan dari peningkatan pendapatan akibat permintaan jaringan yang mulai pulih.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/cisco-ceo-us-and-china-should-figure-out-how-to-coexist-215721391.html

Analisis Kami

"Sebagai CEO dari sebuah perusahaan teknologi besar, Chuck Robbins tampak realistis namun optimis, menunjukkan bahwa keputusan pemerintah sangat berpengaruh pada kelangsungan bisnis global. Terlepas dari tantangan, Cisco telah memposisikan dirinya dengan baik di pasar AI yang sedang berkembang, yang bisa menjadi kunci keberlanjutan dan pertumbuhan mereka."

Analisis Ahli

Samik Chatterjee

"Melihat pemulihan permintaan jaringan enterprise sebagai siklus yang baru dimulai, berpotensi mendongkrak pendapatan Cisco sehingga sahamnya layak mendapat peringkat outperform."

Prediksi Kami

Hubungan dagang yang membaik antara AS dan China dapat membantu stabilisasi bisnis perusahaan teknologi besar dan mendorong pertumbuhan investasi di sektor infrastruktur AI, sementara kebijakan pajak di AS akan sangat menentukan performa ekonomi korporasi domestik.