Courtesy of YahooFinance

Cina Suntik Dana Besar ke Pasar Saham, Pasar Global Bergejolak

23 Jan 2025, 12.34 WIB

302 dibaca

Hari ini, pasar Eropa dan global dipengaruhi oleh berita dari Tiongkok yang mengumumkan langkah-langkah baru untuk mendukung pasar saham yang sedang lesu. Pemerintah Tiongkok berencana mengalihkan ratusan miliar yuan dari dana asuransi milik negara ke pasar saham, dengan setidaknya 100 miliar yuan (Rp 226.12 triliun ($13,75 miliar) ) akan disalurkan pada paruh pertama tahun ini. Setelah pengumuman ini, indeks saham utama Tiongkok mengalami lonjakan lebih dari 1%, meskipun beberapa keuntungan tersebut kemudian hilang. Namun, berita ini tidak banyak membantu indeks saham Asia-Pasifik lainnya, yang mengalami penurunan setelah tujuh hari berturut-turut mengalami kenaikan.

Di Eropa, saham diperkirakan akan dibuka negatif, seiring dengan pasar AS yang juga menunjukkan tanda-tanda penurunan setelah semangat terhadap rencana belanja besar Donald Trump untuk infrastruktur kecerdasan buatan mulai memudar. Sementara itu, Bank Norwegia diharapkan akan mempertahankan suku bunga, dan Bank Jepang sedang mengadakan pertemuan kebijakan yang diperkirakan akan menghasilkan kenaikan suku bunga. Pergerakan pasar hari ini akan dipengaruhi oleh keputusan suku bunga, klaim pengangguran mingguan di AS, serta laporan pendapatan dari perusahaan besar seperti American Airlines dan General Electric.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/chinas-shot-arm-markets-053405875.html

Analisis Kami

"Kebijakan Cina yang memindahkan dana besar ke pasar saham memang memberikan suntikan likuiditas yang diperlukan, tetapi ini hanya solusi jangka pendek tanpa mengatasi akar masalah ekonomi. Selain itu, ketidakjelasan pembiayaan rencana investasi AI Trump menunjukkan ketidakpastian akan keberlanjutan pasar saham global dalam waktu dekat."

Analisis Ahli

Raghuram Rajan

"Langkah stimulus pasar saham oleh pemerintah Cina merupakan tanda bahwa mereka sangat khawatir tentang perlambatan ekonomi dan mencoba menahan penurunan pasar yang lebih dalam."

Christine Lagarde

"Kebijakan moneter yang hati-hati di berbagai negara menunjukkan bahwa ada kekhawatiran global terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang lemah."

Prediksi Kami

Langkah agresif pemerintah Cina dalam mendukung pasar saham dapat menstabilkan pasar dalam jangka pendek, namun tekanan pada pasar global diperkirakan akan berlanjut dengan pengaruh kebijakan moneter di AS, Eropa, dan Jepang yang masih kurang pasti.