Courtesy of YahooFinance

Pemerintah Jepang Waspadai Dampak Kebijakan Trump pada Ekonomi Domestik

23 Jan 2025, 16.34 WIB

235 dibaca

Pemerintah Jepang tetap berhati-hati dalam memandang ekonomi negara mereka, terutama karena kebijakan Presiden AS Donald Trump yang dapat mempengaruhi pertumbuhan global. Mereka mencatat bahwa fluktuasi di pasar keuangan juga perlu diperhatikan. Meskipun ada ketidakpastian akibat kebijakan Trump, seperti ancaman tarif terhadap mitra dagang utama, laporan menunjukkan bahwa ekonomi Jepang diperkirakan akan pulih secara moderat pada bulan Januari, didukung oleh kenaikan upah dan sektor korporasi yang solid.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa investasi Jepang di AS terus meningkat dan perusahaan Jepang berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja di sektor manufaktur. Konsumsi pribadi di Jepang, yang merupakan lebih dari setengah ekonomi, menunjukkan tanda-tanda pemulihan, dan laba perusahaan juga mulai membaik. Dengan kenaikan gaji yang tercepat sejak 1992, pemerintah berharap pemulihan ekonomi akan berlanjut, terutama jika tren positif ini menyebar ke perusahaan kecil.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/japan-cautious-economy-trumps-policies-093404872.html

Analisis Kami

"Jepang menghadapi dilema antara optimisme pemulihan ekonomi domestik dan ketidakpastian geopolitik yang dipengaruhi oleh kebijakan AS di bawah Trump. Meskipun upah dan investasi menunjukkan tanda positif, respon yang lebih berhati-hati harus diambil agar Jepang tidak terlalu rentan terhadap guncangan eksternal di masa depan."

Analisis Ahli

Hiroshi Nakaso

"Ketidakpastian kebijakan AS memaksa Bank of Japan untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan suku bunga, karena dampaknya dapat langsung mempengaruhi ekspor dan investasi."

Takatoshi Ito

"Pemulihan ekonomi Jepang masih bergantung pada stabilitas pasar global, sehingga perlu pengawasan ketat terhadap kebijakan perdagangan internasional yang bisa berubah drastis."

Prediksi Kami

Bank of Japan kemungkinan akan menaikkan suku bunga untuk mengimbangi pemulihan ekonomi Jepang, namun kebijakan AS yang tidak pasti masih berpotensi mengganggu stabilitas pasar finansial global.