Courtesy of Wired
Tahun baru datang, tetapi masalah keamanan online seperti peretasan dan penipuan masih ada. Baru-baru ini, Departemen Keuangan AS melaporkan bahwa mereka telah diretas oleh kelompok yang diduga terkait dengan pemerintah China. Para peretas berhasil mencuri kunci otentikasi yang memungkinkan mereka mengakses komputer di departemen tersebut, meskipun hanya dokumen yang tidak terklasifikasi yang berhasil dicuri. Selain itu, ada juga masalah iklan senjata api yang tidak sah di media sosial, serta kesalahan dalam pengiriman Amber Alert yang dapat membahayakan pencarian anak yang hilang.
Baca juga: Rp 23.02 triliun ($1,4 Miliar) Dicuri Dari ByBit dalam Pencurian Crypto Terbesar Sepanjang Masa
Di sisi lain, Apple setuju untuk membayar Rp 1.56 triliun ($95 juta) untuk menyelesaikan gugatan terkait privasi Siri, di mana mereka dituduh merekam percakapan tanpa sepengetahuan pengguna. FBI juga menemukan sejumlah besar bahan peledak di Virginia, dan ada laporan bahwa peretas yang didukung negara China menargetkan kantor yang mengatur sanksi di AS. Terakhir, Volkswagen mengalami kebocoran data lokasi dari 800.000 kendaraan listrik, menunjukkan pentingnya perlindungan data pribadi di era digital ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan Departemen Keuangan AS baru-baru ini?A
Departemen Keuangan AS mengalami peretasan yang diduga dilakukan oleh kelompok ancaman yang berkelanjutan yang terkait dengan pemerintah China.Q
Mengapa Apple setuju untuk membayar $95 juta?A
Apple setuju untuk membayar $95 juta untuk menyelesaikan gugatan terkait dugaan penyadapan yang dilakukan oleh asisten suara Siri.Q
Apa yang ditemukan FBI di Virginia?A
FBI menemukan penyimpanan terbesar bahan peledak buatan sendiri dalam sejarah mereka, termasuk lebih dari 150 bom pipa.Q
Apa yang terjadi dengan data lokasi kendaraan Volkswagen?A
Volkswagen mengalami kebocoran data lokasi untuk 800.000 kendaraan listrik yang terekspos secara online.Q
Siapa yang menjadi target peretasan oleh kelompok yang didukung negara China?A
Kelompok peretas yang didukung negara China menargetkan kantor pengendalian aset asing AS dan pejabat senior Departemen Keuangan.