Courtesy of Forbes

Menghadapi Risiko Chokepoints Maritim: Kunci Ketahanan Rantai Pasok Global 2025

23 Jan 2025, 18.26 WIB

231 dibaca

Transportasi maritim adalah bagian penting dari perdagangan global, menghubungkan berbagai negara melalui jalur pelayaran, pelabuhan, dan terminal darat. Laporan terbaru dari UN Trade and Development menyoroti pentingnya chokepoint maritim, seperti Terusan Suez dan Terusan Panama, yang dapat mengganggu rantai pasokan jika terjadi masalah, seperti cuaca buruk atau konflik geopolitik. Misalnya, kekeringan di Panama dan serangan di Laut Merah telah mempengaruhi pengiriman, membuat perusahaan lebih berhati-hati dan menghindari jalur-jalur berisiko, yang pada gilirannya meningkatkan biaya pengiriman.

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 mengingatkan kita akan risiko bergantung pada rantai pasokan yang panjang dan jauh, terutama dari Asia. Untuk meningkatkan ketahanan rantai pasokan, perusahaan disarankan untuk memiliki beberapa pemasok dari berbagai wilayah, menggunakan teknologi untuk memantau risiko, dan meningkatkan kolaborasi antara pengirim, penyedia logistik, dan pelabuhan. Selain itu, investasi dalam infrastruktur dan tenaga kerja juga dianggap penting untuk mengatasi tantangan yang ada.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/stevebanker/2025/01/23/maritime-chokepoints-wreck-havoc-on-global-supply-chains/

Analisis Kami

"Kerentanan chokepoints maritim menjadi peringatan keras bahwa ketergantungan global pada jalur tertentu sangat berisiko di tengah dinamika geopolitik dan perubahan iklim. Solusi jangka panjang harus melibatkan peningkatan kapasitas infrastruktur dan diversifikasi rantai pasok agar tidak terjebak dalam risiko sistemik yang berulang."

Analisis Ahli

Michael Roe (Maritime Economist)

"Mengelola risiko di chokepoints maritim bukan hanya soal respons cepat, tapi juga soal perencanaan strategis untuk meningkatkan kapasitas alternatif dan meningkatkan transparansi dalam rantai pasok global."

Prediksi Kami

Ketidakpastian geopolitik dan faktor cuaca akan terus mengancam efisiensi chokepoints maritim sehingga memaksa industri logistik global untuk terus mencari jalur alternatif dan memperkuat ketahanan operasional di tahun-tahun mendatang.