Courtesy of Reuters
Ekspor Korea Selatan diperkirakan mengalami perlambatan untuk bulan ketiga berturut-turut pada bulan Oktober, dengan pertumbuhan diprediksi mencapai 6,9% dibandingkan tahun lalu. Ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan 7,5% pada bulan September dan merupakan laju terendah sejak bulan Juni. Para ekonom mencatat bahwa permintaan global untuk chip komputer mulai menurun, yang berdampak pada penurunan ekspor, terutama ke Amerika Serikat dan Uni Eropa. Dalam 20 hari pertama bulan ini, ekspor turun 2,9%, sementara pengiriman ke China justru mengalami kenaikan sebesar 1,2%.
Meskipun ekspor masih menunjukkan pertumbuhan tahunan, ada kekhawatiran bahwa perlambatan ini dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Korea Selatan ke depan. Di sisi impor, diperkirakan akan ada kenaikan sebesar 2,0% pada bulan Oktober. Surplus perdagangan bulan ini diperkirakan mencapai Rp 69.56 triliun ($4,23 miliar) , turun dari Rp 109.52 triliun ($6,66 miliar) pada bulan sebelumnya. Data resmi mengenai perdagangan bulan Oktober akan dirilis pada tanggal 1 November.