Departemen Kehakiman mengajukan dakwaan terhadap dua warga Amerika dalam kasus penipuan pekerja TI Korea Utara.
Courtesy of Axios

Rangkuman Berita: Departemen Kehakiman mengajukan dakwaan terhadap dua warga Amerika dalam kasus penipuan pekerja TI Korea Utara.

Axios
Dari Axios
25 Januari 2025 pukul 00.07 WIB
132 dibaca
Share
Departemen Kehakiman AS baru-baru ini mengumumkan dakwaan terhadap lima orang yang terlibat dalam skema pekerja TI asal Korea Utara yang berlangsung selama beberapa tahun. Mereka dituduh menipu perusahaan-perusahaan untuk mempekerjakan pekerja TI dari Korea Utara dengan menggunakan identitas palsu dan dokumen yang dicuri. Dari April 2018 hingga Agustus 2024, skema ini berhasil mendapatkan pekerjaan di setidaknya 64 perusahaan AS dan menghasilkan pendapatan lebih dari Rp 14.25 miliar ($866,255) . Uang yang diperoleh digunakan untuk mendanai program misil Korea Utara.
Dua dari lima terdakwa, Erick Ntekereze Prince dan Emanuel Ashtor, dituduh membantu mengunduh perangkat lunak akses jarak jauh ke laptop yang dikirim oleh pekerja Korea Utara untuk menyembunyikan identitas mereka. Mereka juga terlibat dalam mencuci pembayaran gaji agar bisa dikirim kembali ke Korea Utara. Tiga dari lima orang yang didakwa sudah ditangkap, dan kasus ini menunjukkan betapa luasnya operasi Korea Utara dalam mencari cara untuk menghindari sanksi internasional.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dituduhkan kepada lima orang yang diindikasikan oleh Departemen Kehakiman AS?
A
Lima orang tersebut dituduh terlibat dalam skema penipuan pekerja IT Korea Utara yang berlangsung dari April 2018 hingga Agustus 2024.
Q
Bagaimana skema penipuan ini beroperasi?
A
Skema ini beroperasi dengan mencuri identitas orang Amerika dan membuat dokumen ID palsu untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan AS.
Q
Apa tujuan dari gaji yang diperoleh pekerja Korea Utara?
A
Gaji yang diperoleh pekerja Korea Utara digunakan untuk membantu mendanai program misil negara tersebut.
Q
Siapa saja terdakwa yang terlibat dalam skema ini?
A
Terdakwa yang terlibat termasuk Erick Ntekereze Prince, Emanuel Ashtor, dan Pedro Ernesto Alonso De Los Reyes.
Q
Apa yang dilakukan KnowBe4 terkait dengan skema ini?
A
KnowBe4 melaporkan bahwa mereka menjadi korban dari salah satu skema penipuan yang melibatkan pekerja Korea Utara.

Rangkuman Berita Serupa

Peringatan Baru dari FBI—Nonaktifkan Akun Admin Lokal Karena Serangan Terus BerlanjutForbes
Teknologi
3 bulan lalu
113 dibaca

Peringatan Baru dari FBI—Nonaktifkan Akun Admin Lokal Karena Serangan Terus Berlanjut

AS mengajukan dakwaan terhadap lima individu dalam penindakan terhadap tenaga kerja TI ilegal Korea Utara.TechCrunch
Teknologi
3 bulan lalu
120 dibaca

AS mengajukan dakwaan terhadap lima individu dalam penindakan terhadap tenaga kerja TI ilegal Korea Utara.

Korea Utara mencuri lebih dari Rp 10.84 triliun ($659 juta)  dalam peretasan kripto selama tahun 2024, menggunakan pencari kerja palsu.TechCrunch
Finansial
3 bulan lalu
86 dibaca

Korea Utara mencuri lebih dari Rp 10.84 triliun ($659 juta) dalam peretasan kripto selama tahun 2024, menggunakan pencari kerja palsu.

Korea Utara mencuri lebih dari Rp 10.84 triliun ($659 juta)  dalam peretasan kripto selama tahun 2024, menggunakan pencari kerja palsu.TechCrunch
Finansial
3 bulan lalu
74 dibaca

Korea Utara mencuri lebih dari Rp 10.84 triliun ($659 juta) dalam peretasan kripto selama tahun 2024, menggunakan pencari kerja palsu.

Hacker Korea Utara Menyamar Sebagai VC Untuk Mencuri Rp 559.13 miliar ($34 Juta)  Dari Startup Crypto, Kata FBI.Forbes
Teknologi
4 bulan lalu
100 dibaca

Hacker Korea Utara Menyamar Sebagai VC Untuk Mencuri Rp 559.13 miliar ($34 Juta) Dari Startup Crypto, Kata FBI.

Alat AI Recall Microsoft Masih Mengambil Nomor Kartu Kredit dan Nomor Jaminan SosialWired
Teknologi
4 bulan lalu
59 dibaca

Alat AI Recall Microsoft Masih Mengambil Nomor Kartu Kredit dan Nomor Jaminan Sosial