Courtesy of YahooFinance

Trump Janji Hapus Pajak Tip dan Lembur Demi Menangkan Nevada 2024

26 Jan 2025, 00.02 WIB

244 dibaca

Presiden Donald Trump baru saja kembali menjabat dan mengunjungi Las Vegas untuk membahas rencananya menghapus pajak atas tip dan lembur, yang merupakan janji kampanyenya untuk pemilihan 2024. Sejak dilantik kembali, Trump telah membalikkan banyak kebijakan yang dibuat oleh mantan presiden Joe Biden dan berusaha untuk mengecilkan birokrasi federal. Dalam kunjungannya ke daerah bencana di Carolina Utara dan California, Trump juga menjanjikan bantuan federal untuk membantu pemulihan setelah bencana alam.

Di Las Vegas, Trump menyatakan bahwa penghapusan pajak atas tip sangat penting bagi pekerja di industri perhotelan yang banyak bergantung pada tip. Meskipun rencananya menarik bagi banyak orang, ada kekhawatiran bahwa kebijakan pajak yang agresif ini dapat menambah utang negara yang sudah besar. Beberapa anggota Partai Republik di Kongres juga memperingatkan bahwa biaya dari pemotongan pajak yang diusulkan bisa mengganggu kemampuan pemerintah untuk membayar utangnya yang mencapai Rp 592.02 quadriliun ($36 triliun) .

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/trump-visits-las-vegas-discuss-170231556.html

Analisis Kami

"Janji penghapusan pajak atas tip dan lembur memang menarik dukungan dari kelompok pekerja yang selama ini merasa terbebani, namun secara fiskal hal ini berisiko memperparah defisit yang sudah sangat besar. Pendekatan Trump menggunakan tarif impor sebagai sumber pendanaan juga kurang realistis mengingat ketidakstabilan pasar perdagangan global dan resistensi di dalam partainya sendiri."

Analisis Ahli

Larry Kudlow

"Pendanaan pemotongan pajak melalui tarif impor merupakan strategi yang sangat berisiko dan bisa menyebabkan ketidakpastian ekonomi yang lebih besar."

Janet Yellen

"Pemotongan pajak dalam skala besar tanpa pengimbangan fiskal yang jelas dapat memperburuk defisit dan mempengaruhi stabilitas ekonomi jangka panjang."

Prediksi Kami

Agenda pemotongan pajak Trump kemungkinan akan menghadapi tantangan dari anggota Kongres yang khawatir dengan kenaikan defisit dan ketidakpastian pendapatan dari tarif impor, sehingga proses legislasi bisa tertunda atau dikompromikan.