Courtesy of InterestingEngineering
Peneliti dari Universitas Toronto telah mengembangkan bahan nano-arsitektur yang memiliki kekuatan setara baja karbon tetapi sangat ringan seperti Styrofoam. Bahan ini menawarkan kombinasi kekuatan yang luar biasa, ringan, dan dapat disesuaikan, yang diharapkan dapat mengubah berbagai industri, termasuk otomotif dan dirgantara. Peneliti menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk merancang bahan yang lebih baik dengan memprediksi geometri yang dapat meningkatkan distribusi stres dan rasio kekuatan-terhadap-berat.
Bahan nano-arsitektur ini terbuat dari blok bangunan kecil yang diatur dalam struktur 3D kompleks yang disebut nanolattice. Dengan menggunakan algoritma yang efisien, peneliti dapat menghasilkan desain baru yang lebih baik dengan hanya membutuhkan sedikit data. Penemuan ini diharapkan dapat menghasilkan komponen ultra-ringan untuk pesawat dan kendaraan luar angkasa, yang dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan jejak karbon saat terbang. Peneliti kini akan fokus untuk meningkatkan skala desain bahan ini agar dapat diproduksi secara lebih ekonomis.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu bahan nano-arsitektur?A
Bahan nano-arsitektur adalah material yang memiliki kekuatan tinggi dan berat ringan, dikembangkan dengan struktur 3D yang kompleks.Q
Siapa penulis utama studi tentang bahan nano-arsitektur?A
Penulis utama studi tentang bahan nano-arsitektur adalah Peter Serles.Q
Apa peran machine learning dalam penelitian ini?A
Machine learning digunakan untuk mengoptimalkan desain bahan dengan memprediksi geometri terbaik untuk distribusi stres.Q
Bagaimana bahan ini dapat mengurangi jejak karbon dalam industri dirgantara?A
Bahan ini dapat mengurangi jejak karbon dengan menggantikan komponen berat seperti titanium, yang mengarah pada penghematan bahan bakar.Q
Apa yang diharapkan dari pengembangan lebih lanjut bahan ini?A
Diharapkan pengembangan lebih lanjut akan memungkinkan pembuatan komponen makroskopik yang lebih efisien dan biaya efektif.