Courtesy of YahooFinance

Boeing Laporkan Kerugian Besar Akibat Pemogokan dan Isu Keselamatan Pesawat

26 Jan 2025, 17.00 WIB

283 dibaca

Boeing, perusahaan pembuat pesawat yang sedang mengalami kesulitan, akan mengumumkan hasil keuangan kuartal keempat sebelum pasar dibuka pada hari Selasa. Mereka memperkirakan akan mengalami kerugian sebesar Rp 8.98 juta ($5,46) per saham, yang jauh lebih besar dari yang diperkirakan oleh para analis. Kerugian ini dipengaruhi oleh pemogokan yang berlangsung hampir dua bulan dan berakhir pada bulan November, yang menghentikan produksi di beberapa fasilitas. Selama pemogokan, Boeing juga mengumumkan langkah-langkah penghematan biaya, termasuk pemecatan karyawan.

Meskipun mengalami masalah, banyak analis tetap optimis terhadap saham Boeing, dengan tujuh rekomendasi "beli" dan dua "tahan". Target harga rata-rata untuk saham Boeing adalah Rp 316.57 juta ($192,50) , yang lebih tinggi 9% dari harga penutupan terakhir sekitar Rp 2.89 juta ($176) . Boeing mengalami penurunan nilai saham yang signifikan setelah insiden di udara pada pesawat 737 MAX, tetapi para analis percaya bahwa perusahaan ini masih memiliki potensi untuk pulih.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/analysts-think-boeing-stock-ahead-100000601.html

Analisis Kami

"Kerugian besar yang dilaporkan Boeing mencerminkan dampak nyata dari gangguan produksi dan isu keselamatan yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Jika Boeing gagal menyelesaikan masalah internal dan meningkatkan reputasi produknya, mereka bisa kehilangan pangsa pasar yang lebih besar ke pesaing dalam industri kedirgantaraan."

Analisis Ahli

Analyst Investasi Visible Alpha

"Meskipun ada kerugian besar, analisis kami menunjukkan potensi jangka panjang Boeing tetap positif karena dukungan target harga yang mencerminkan kepercayaan pasar akan pemulihan perusahaan."

Prediksi Kami

Boeing mungkin akan terus menghadapi tekanan finansial dalam jangka pendek akibat dampak pemogokan dan isu keamanan, namun dukungan positif dari analis bisa membantu stabilisasi harga saham dan peluang pemulihan di masa mendatang.