Courtesy of YahooFinance

Pasar Asia Optimis dengan Pendekatan Hati-Hati Trump pada Tarif Perdagangan

27 Jan 2025, 05.45 WIB

171 dibaca

Pasar saham Asia diperkirakan akan mengalami kenaikan hati-hati seiring dengan pemulihan global setelah Presiden AS Donald Trump mengambil pendekatan yang lebih lambat terhadap sanksi perdagangan. Meskipun ada harapan, masih ada kekhawatiran mengenai ancaman tarif yang dapat mempengaruhi pasar Asia. Sementara itu, dolar AS sedikit menguat setelah sanksi perdagangan yang dikenakan pada Kolombia, dan pasar saham di Jepang dan Hong Kong menunjukkan tanda-tanda awal kenaikan.

Di sisi lain, perhatian investor tertuju pada laporan pendapatan teknologi AS yang akan datang, terutama terkait permintaan untuk kecerdasan buatan. Selain itu, bank sentral AS diharapkan untuk mempertahankan suku bunga stabil, mencerminkan kekuatan ekonomi yang ada. Dalam komoditas, harga minyak mengalami penurunan setelah ancaman sanksi terhadap Rusia, sementara harga emas terus meningkat. Beberapa data penting dari China dan laporan pendapatan perusahaan besar seperti Tesla dan Microsoft juga akan menjadi fokus minggu ini.

--------------------

Analisis Kami: Walaupun pasar menunjukkan tanda-tanda pemulihan, ketidakpastian tarif dan sanksi dagang tetap menjadi risiko utama yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomi kawasan Asia. Investor harus tetap waspada terhadap data ekonomi dan kebijakan moneter global yang berpotensi mengubah arah pasar dalam jangka pendek.

--------------------

Analisis Ahli:

Wee Khoon Chong: Asia masih rentan terhadap ketidakpastian tarif tetapi nada tarif yang lebih lunak akan disambut baik dalam jangka pendek.

Sharon Zollner: Tidak ada kebutuhan mendesak untuk menurunkan suku bunga AS karena ekonomi kuat dan inflasi menurun lambat, sehingga FOMC harus berhati-hati.

--------------------

What's Next: Ketidakpastian mengenai kebijakan tarif perdagangan dan data ekonomi penting dari Cina serta AS akan terus memengaruhi volatilitas pasar, dengan potensi penguatan perlahan di pasar saham global jika kebijakan perdagangan tetap lebih lunak.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/asia-eyes-cautious-open-tariffs-224504736.html