Courtesy of YahooFinance

Aktivitas pabrik di China mengalami kontraksi pada bulan Januari untuk pertama kalinya dalam 4 bulan.

27 Jan 2025, 13.57 WIB

70 dibaca

Pada bulan Januari, kegiatan manufaktur di China mengalami perlambatan untuk pertama kalinya dalam empat bulan, karena banyak pekerja yang meninggalkan pabrik untuk merayakan liburan Tahun Baru Imlek. Indeks manajer pembelian (PMI) yang dikeluarkan oleh Biro Statistik Nasional menunjukkan penurunan dari 50,1 menjadi 49,1. Angka di atas 50 menunjukkan pertumbuhan, sedangkan di bawah 50 menunjukkan penurunan. Selain itu, sektor non-manufaktur juga mengalami penurunan, dari 52,2 menjadi 50,2.

Meskipun ada perlambatan, pertumbuhan ekonomi China diperkirakan mencapai 5% pada tahun 2024, berkat ekspor yang kuat dan langkah-langkah stimulus dari pemerintah. Namun, data PMI yang mengecewakan menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh pembuat kebijakan untuk mencapai pemulihan yang berkelanjutan. Ada juga ketidakpastian mengenai ekspor, terutama dengan ancaman tarif dari Presiden AS, Donald Trump, yang dapat mempengaruhi perdagangan dengan China.

Sumber: https://finance.yahoo.com/news/chinas-factory-activity-contracts-january-065717288.html

Pertanyaan Terkait

Apa yang terjadi pada indeks manajer pembelian di Cina pada bulan Januari?

Indeks manajer pembelian di Cina turun menjadi 49.1 pada bulan Januari.

Mengapa aktivitas pabrik di Cina mengalami penurunan?

Aktivitas pabrik mengalami penurunan karena banyak pekerja yang meninggalkan jalur perakitan untuk merayakan liburan Tahun Baru.

Siapa yang memberikan analisis tentang penurunan aktivitas pabrik?

Zhao Qinghe, seorang statistik senior di Biro Statistik Nasional Cina, memberikan analisis tentang penurunan aktivitas pabrik.

Apa yang dikatakan Zichun Huang tentang data PMI?

Zichun Huang menyatakan bahwa data PMI yang mengecewakan menunjukkan kesulitan yang dihadapi pembuat kebijakan dalam mencapai pemulihan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Apa ancaman yang dihadapi oleh ekspor Cina?

Ekspor Cina menghadapi ancaman dari Donald Trump yang mengancam akan menaikkan tarif impor.