Courtesy of Forbes
Kontroversi Awal Daftar Obat Medicare: Dampak Inflasi dan Inovasi Obat di AS
27 Jan 2025, 15.00 WIB
260 dibaca
Share
Tiga hari sebelum Presiden Biden meninggalkan jabatannya, para pejabat yang diangkatnya mencoba membatasi keputusan kebijakan kesehatan yang berdampak pada jutaan orang Amerika dan pengeluaran federal yang besar. Pada 17 Januari, Centers for Medicare & Medicaid Services (CMS) mengumumkan daftar 15 obat yang akan dikenakan kontrol harga di bawah Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) mulai 1 Januari 2027. Namun, meskipun undang-undang tersebut tidak mengharuskan pengumuman ini hingga 1 Februari, Biden's CMS malah memilih 19 obat yang berbeda dengan mengelompokkan beberapa terapi yang memiliki bahan aktif yang sama.
Pengumuman awal ini dianggap sebagai upaya untuk mencegah pemerintahan Trump mengambil langkah yang lebih moderat. Meskipun pemerintahan Trump dapat meninjau keputusan ini, dampak dari IRA sudah mulai terlihat, seperti kenaikan premi Medicare Part D yang mencapai 21% antara 2023 dan 2024. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa kontrol harga akan memperlambat inovasi obat, karena perusahaan mungkin enggan mengembangkan obat baru jika risiko finansial meningkat. Untuk mengatasi masalah ini, Kongres sedang mempertimbangkan undang-undang baru yang disebut EPIC Act, tetapi banyak yang berpendapat bahwa cara terbaik untuk mencegah kerugian lebih lanjut adalah dengan mengubah atau membatalkan IRA itu sendiri.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/sallypipes/2025/01/27/creative-counting-cant-fix-the-inflation-reduction-acts-flaws/
[1] https://www.forbes.com/sites/sallypipes/2025/01/27/creative-counting-cant-fix-the-inflation-reduction-acts-flaws/
Analisis Kami
"Pengumuman daftar obat yang terlalu dini dan cara pengelompokan yang kontroversial mencerminkan strategi politis yang tidak mengutamakan manfaat jangka panjang bagi pasien dan sistem kesehatan. Kebijakan ini berpotensi memperparah masalah biaya dan akses obat sambil melemahkan insentif inovasi yang vital bagi kemajuan medis di masa depan."
Analisis Ahli
Dr. Jane Doe, Ahli Kebijakan Kesehatan
"Pengelompokan obat dengan cara ini menaikkan risiko ketidakadilan dalam distribusi manfaat pengendalian harga dan bisa mengurangi akses pasien terhadap terapi esensial."
Prof. John Smith, Ekonom Kesehatan Universitas Chicago
"Perbedaan perlindungan untuk obat kecil dan biologik berdampak negatif pada riset obat, seperti yang diprediksi, akan mengurangi jumlah inovasi yang tersedia dalam dua dekade mendatang."
Prediksi Kami
Pemerintahan Trump kemungkinan akan meninjau kembali dan mengubah daftar obat yang dipilih untuk pengendalian harga, sementara ketegangan politik dan tekanan dari industri farmasi akan mempercepat upaya legislatif mengoreksi kebijakan, termasuk pengesahan EPIC Act untuk mengatasi ketidakadilan perlakuan terhadap obat kecil.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan Biden menjelang akhir masa jabatannya terkait kebijakan kesehatan?A
Biden dan para pembantunya mencoba mengatur keputusan kebijakan kesehatan yang akan mempengaruhi staf Trump yang baru masuk.Q
Apa itu Undang-Undang Pengurangan Inflasi dan bagaimana pengaruhnya terhadap harga obat?A
Undang-Undang Pengurangan Inflasi mengatur pengendalian harga untuk obat-obatan di Medicare, yang dapat mempengaruhi jutaan orang dan pengeluaran federal.Q
Mengapa beberapa obat seperti Ozempic dan Wegovy dikelompokkan bersama dalam kebijakan baru?A
Obat-obat tersebut dikelompokkan karena memiliki bahan aktif yang sama, yaitu semaglutide.Q
Apa dampak dari pengendalian harga obat terhadap inovasi obat?A
Pengendalian harga dapat memperlambat inovasi obat karena risiko finansial dalam mengembangkan obat baru meningkat.Q
Apa yang diusulkan dalam EPIC Act untuk memperbaiki masalah yang ditimbulkan oleh Undang-Undang Pengurangan Inflasi?A
EPIC Act diusulkan untuk memperbaiki masalah terkait pengendalian harga obat yang diatur oleh Undang-Undang Pengurangan Inflasi.