Courtesy of Forbes
Krisis Iklim Bisa Kikis Setengah Ekonomi Dunia Jika Tak Ditangani Cepat
27 Jan 2025, 15.35 WIB
160 dibaca
Share
Sebuah analisis baru menunjukkan bahwa ekonomi global bisa mengalami penurunan 50% dalam produk domestik bruto (GDP) jika tidak segera mengambil tindakan untuk mengatasi krisis iklim yang semakin memburuk. Penelitian ini menekankan bahwa perkembangan, kesejahteraan, dan kesehatan ekonomi sangat bergantung pada stabilitas ekosistem Bumi. Tanpa tindakan mendesak, GDP global bisa menyusut antara tahun 2070 dan 2090, dan dampak dari perubahan iklim sudah dirasakan melalui masalah pangan, kekurangan air, dan penyakit menular. Jika situasi ini dibiarkan, kemungkinan terjadinya kematian massal, pengungsian, dan konflik akan meningkat.
Para peneliti menyerukan perlunya kerangka kerja manajemen risiko global untuk menghadapi krisis iklim dan mendukung kemakmuran di masa depan. Mereka juga menekankan bahwa model risiko saat ini tidak cukup memperhitungkan peristiwa cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi, seperti banjir dan kekeringan. Oleh karena itu, penting untuk mempercepat pengurangan emisi karbon dan mengambil tindakan nyata untuk melindungi alam, agar ekonomi dapat bertahan dari guncangan di masa depan.
--------------------
Analisis Kami: Krisis iklim bukan lagi masalah yang bisa ditunda karena dampaknya sangat sistemik dan saling terkait, menuntut strategi perubahan besar dan terintegrasi. Pemerintah serta sektor keuangan harus segera mengadopsi pendekatan risiko yang komprehensif dan bersifat preventif agar keruntuhan ekonomi global bisa dihindari.
--------------------
Analisis Ahli:
Dr. Jesse Abrams: Kita sangat meremehkan risiko terkait perubahan iklim karena banyak model saat ini hanya fokus pada suhu dan curah hujan tanpa mempertimbangkan bencana ekstrem yang berulang dan tingkat keparahan yang terus meningkat.
Heather Plumpton: Kerugian ekonomi akibat hilangnya alam sudah terlalu besar, namun pemerintah masih kurang serius dalam mengatur dan memitigasi risiko ini yang sangat berbahaya bagi masa depan ekonomi dan masyarakat.
--------------------
What's Next: Jika tidak segera diatasi, masa depan dunia bisa menghadapi kematian massal, perpindahan besar-besaran, kontraksi ekonomi parah, dan konflik sosial yang meningkat.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/jamiehailstone/2025/01/27/global-gdp-faces-50-fall-without-climate-change-action-study-finds/
[1] https://www.forbes.com/sites/jamiehailstone/2025/01/27/global-gdp-faces-50-fall-without-climate-change-action-study-finds/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diprediksi akan terjadi pada GDP global jika krisis iklim tidak ditangani?A
GDP global dapat mengalami penurunan hingga 50% antara tahun 2070 dan 2090 jika krisis iklim tidak ditangani dengan segera.Q
Siapa penulis utama laporan yang membahas dampak krisis iklim terhadap ekonomi?A
Penulis utama laporan tersebut adalah Dr. Jesse Abrams dari University of Exeter.Q
Apa yang dimaksud dengan 'tipping points' dalam konteks laporan ini?A
Tipping points merujuk pada titik kritis dalam sistem iklim yang, jika terlewati, dapat menyebabkan perubahan besar dan tidak dapat dipulihkan dalam ekosistem.Q
Mengapa dekarbonisasi dianggap penting dalam laporan ini?A
Dekarbonisasi dianggap penting karena dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperlambat perubahan iklim.Q
Apa yang harus dilakukan pemerintah menurut laporan untuk mengatasi risiko yang ditimbulkan oleh kehilangan alam?A
Pemerintah harus mengambil tindakan mendesak untuk memulihkan alam di seluruh negara agar ekonomi dapat bertahan dari guncangan di masa depan.