Courtesy of Wired
Siklus Air Ekstrim 2024: Dampak Suhu Global Terpanas di Dunia
10 Jan 2025, 18.00 WIB
234 dibaca
Share
Laporan Global Water Monitor 2024 mengungkapkan bahwa suhu yang sangat tinggi tahun lalu telah menyebabkan perubahan ekstrem dalam siklus air global. Hal ini mengakibatkan banjir dan kekeringan yang parah, menyebabkan lebih dari 8.700 kematian, memindahkan 40 juta orang, dan kerugian ekonomi lebih dari Rp 9.04 quadriliun ($550 miliar) . Penelitian ini menunjukkan bahwa tahun 2024 adalah tahun terpanas bagi hampir 4 miliar orang di 111 negara, dengan suhu udara meningkat 1,2 derajat Celsius dibandingkan awal abad ini. Perubahan iklim ini berdampak besar pada sistem air di seluruh dunia, memicu banjir bandang di Afghanistan dan Pakistan, serta kebakaran hutan di Amazon.
Para peneliti memperingatkan bahwa kita perlu bersiap menghadapi lebih banyak kejadian ekstrem di masa depan, seperti banjir dan kekeringan. Mereka menyarankan agar negara-negara mengembangkan sistem pertahanan banjir yang lebih kuat dan jaringan pasokan air yang tahan kekeringan. Meskipun pemimpin dunia berjanji untuk mengatasi pemanasan global, upaya saat ini dianggap tidak cukup, dan ada kemungkinan besar suhu rata-rata global akan melebihi 1,5 derajat Celsius dalam lima tahun ke depan. Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menekankan pentingnya tindakan segera untuk mencegah bencana iklim yang lebih parah, terutama bagi masyarakat yang paling rentan.
--------------------
Analisis Kami: Laporan ini menegaskan bahwa perubahan iklim bukan lagi ancaman masa depan, tetapi sudah menjadi krisis yang nyata dan menghancurkan saat ini. Tanpa aksi segera dan ambisius, dampak buruknya akan semakin tak terelakkan dan menyengsarakan komunitas global, terutama kelompok rentan.
--------------------
Analisis Ahli:
Albert van Dijk: Ekstrem iklim yang melanda dunia tahun 2024 adalah hasil langsung dari peningkatan suhu global, yang kini mengubah pola siklus air dengan intensitas dan frekuensi rekor baru.
António Guterres: Kita berada di ujung tanduk planet ini dan tanpa pemimpin yang menutup kesenjangan emisi, kita akan menuju bencana iklim besar dengan dampak terberat bagi mereka yang paling rentan.
--------------------
What's Next: Jika tren pemanasan global dan ekstrim iklim terus berlanjut, frekuensi bencana alam terkait air dan kerusakan ekosistem akan semakin meningkat, mengakibatkan kerugian manusia dan ekonomi yang lebih besar di masa depan.
Referensi:
[1] https://wired.com/story/global-warming-planet-water-cycle/
[1] https://wired.com/story/global-warming-planet-water-cycle/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilaporkan oleh Global Water Monitor 2024?A
Global Water Monitor 2024 melaporkan bahwa suhu ekstrem tahun lalu mempengaruhi siklus air global dan menyebabkan banjir serta kekeringan yang parah.Q
Siapa yang memimpin penelitian dalam laporan tersebut?A
Penelitian dalam laporan tersebut dipimpin oleh Albert van Dijk dari Australian National University.Q
Apa dampak dari perubahan iklim yang disebutkan dalam laporan?A
Dampak dari perubahan iklim termasuk lebih dari 8.700 kematian, pengungsian 40 juta orang, dan kerugian ekonomi lebih dari $550 miliar.Q
Apa tantangan yang dihadapi dalam pendanaan adaptasi perubahan iklim?A
Tantangan dalam pendanaan adaptasi perubahan iklim adalah kesenjangan pendanaan yang diperkirakan antara $194 miliar hingga $366 miliar setiap tahun.Q
Apa yang dikatakan António Guterres tentang situasi iklim saat ini?A
António Guterres menyatakan bahwa dunia berada di ambang bencana iklim dan mendesak para pemimpin untuk menutup kesenjangan emisi.