Courtesy of Forbes

DeepSeek-R1: Kekuatan AI Open-Source yang Mengguncang Dunia Teknologi

28 Jan 2025, 23.36 WIB

257 dibaca

DeepSeek-R1 adalah model AI yang dibuat oleh perusahaan China, DeepSeek, dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan model-model yang dibuat oleh OpenAI. Berita tentang DeepSeek-R1 memicu perdebatan di industri AI, terutama terkait persaingan antara AS dan China. Namun, banyak ahli, termasuk Yann LeCun dari Meta, berpendapat bahwa inti dari cerita ini adalah kekuatan AI sumber terbuka yang semakin berkembang, yang mulai menggeser dominasi model sumber tertutup yang dimiliki perusahaan besar. Model sumber terbuka memungkinkan pengguna untuk memodifikasi dan membagikan sistem AI tanpa batasan, mirip dengan memiliki akses bebas ke bahan dasar dalam memasak.

Meskipun DeepSeek R1 menawarkan solusi AI yang lebih murah dan efisien, ada kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data, terutama karena asal-usul perusahaan yang terkait dengan China. Beberapa ahli memperingatkan bahwa model ini bisa menjadi bagian dari strategi yang lebih besar untuk mengganggu industri AI di AS. Meskipun ada tantangan dan risiko, banyak yang percaya bahwa model AI sumber terbuka akan menjadi kekuatan dominan di masa depan, mendorong perusahaan untuk mempertimbangkan manfaat dari berkontribusi pada ekosistem AI yang lebih terbuka dan kolaboratif.

--------------------

Analisis Kami: DeepSeek-R1 adalah contoh nyata bagaimana komunitas open-source dapat mendemokratisasi teknologi canggih sekaligus mengganggu ekosistem korporat yang sebelumnya mengandalkan pengaturan tertutup dan mahal. Namun, tanpa tata kelola dan transparansi yang memadai, kemajuan ini juga berpotensi menjadi celah keamanan yang eksploitif, terutama dalam konteks persaingan geopolitik yang ketat.

--------------------

Analisis Ahli:

Yann LeCun: Tekanan utama bukan pada persaingan antar negara, melainkan dominasi open-source yang mulai melampaui model proprietary.

Manu Sharma: Semua teknologi dasar AI sudah open-source dan ini sulit dikunci tertutup, tren ini mirip dengan apa yang terjadi dengan database dan sistem operasi.

Kevin Surace: Fokus China pada model AI yang efisien dan murah menjadi sinyal bahwa pendekatan biaya besar di AS bisa jadi tidak berkelanjutan.

Sam Altman: Pengakuan atas kualitas DeepSeek yang mengesankan terkait dengan harga yang sangat kompetitif.

Andy Thurai: Efisiensi dan biaya rendah dari model open-source akan mengubah dinamika pendanaan startup AI dan menurunkan valuasi mereka yang hanya bergantung pada AI proprietary.

--------------------

What's Next: AI open-source akan menjadi kekuatan dominan di industri AI global, mendorong penurunan biaya dan memperluas adopsi, namun juga memicu diskusi intens tentang keamanan, transparansi, dan regulasi antara negara serta perusahaan.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/kolawolesamueladebayo/2025/01/28/the-biggest-winner-in-the-deepseek-disruption-story-is-open-source-ai/

Pertanyaan Terkait

Apa yang dimaksud dengan DeepSeek-R1?

DeepSeek-R1 adalah model AI yang dikembangkan oleh perusahaan Tiongkok bernama DeepSeek, yang biaya pelatihannya jauh lebih rendah dibandingkan dengan model AI dari perusahaan besar lainnya.

Mengapa DeepSeek-R1 dianggap sebagai titik penting dalam persaingan AI antara AS dan Tiongkok?

DeepSeek-R1 dianggap sebagai titik penting karena menunjukkan kekuatan model AI terbuka yang dapat bersaing dengan model tertutup yang dikembangkan oleh perusahaan besar di AS.

Apa perbedaan antara AI terbuka dan AI tertutup?

AI terbuka memungkinkan pengguna untuk memodifikasi dan membangun sistem AI tanpa batasan, sedangkan AI tertutup menjaga kode sumber dan algoritma tetap privat.

Apa dampak dari model AI yang lebih murah terhadap perusahaan seperti Nvidia?

Model AI yang lebih murah dapat mengurangi permintaan untuk GPU berkualitas tinggi dari perusahaan seperti Nvidia, yang dapat mempengaruhi nilai saham mereka.

Mengapa ada kekhawatiran tentang privasi terkait dengan DeepSeek?

Ada kekhawatiran tentang privasi karena asal-usul DeepSeek yang terkait dengan Tiongkok, yang dapat mengarah pada pengumpulan data pengguna tanpa perlindungan yang memadai.