Tiga Dengan Harga Satu: Genomik Mengungkap Tiga Spesies Kakatua yang Berbeda
Courtesy of Forbes

Rangkuman Berita: Tiga Dengan Harga Satu: Genomik Mengungkap Tiga Spesies Kakatua yang Berbeda

Forbes
DariĀ Forbes
29 Januari 2025 pukul 19.12 WIB
116 dibaca
Share
Para ilmuwan dari berbagai negara baru-baru ini menemukan bahwa ada tiga spesies berbeda dari burung kakaktua putih bermahkota kuning, bukan hanya subspesies seperti yang sering dianggap sebelumnya. Penelitian ini penting karena salah satu spesies, yaitu kakaktua bermahkota kuning dari Papua Nugini, sangat terancam punah dengan hanya tersisa sekitar 2.000 individu di alam liar akibat penangkapan ilegal untuk perdagangan hewan peliharaan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kakaktua triton dan kakaktua sulfat memiliki perbedaan genetik dan suara yang signifikan, yang berarti mereka harus dilindungi secara terpisah untuk memastikan kelangsungan hidup mereka di alam. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa kakaktua sulfat, yang lebih kecil, juga terancam punah dengan populasi yang terus menurun. Para ilmuwan menggunakan teknik genomik untuk memahami keragaman genetik di antara spesies ini dan menemukan bahwa ada kelompok genetik yang berbeda di antara mereka. Penemuan ini sangat penting untuk upaya konservasi, karena memperjelas spesies mana yang perlu dilindungi dan bagaimana cara terbaik untuk melakukannya, termasuk menghindari pencampuran spesies yang dapat membahayakan kelangsungan hidup mereka di alam liar.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh tim ilmuwan internasional mengenai spesies kakatua?
A
Tim ilmuwan internasional menemukan bahwa kakatua terdiri dari tiga spesies yang berbeda, bukan subspesies seperti yang sering diklaim.
Q
Mengapa penting untuk membedakan antara Cacatua galerita dan Cacatua triton?
A
Penting untuk membedakan antara Cacatua galerita dan Cacatua triton untuk memastikan program konservasi yang tepat dan menghindari hibridisasi.
Q
Apa dampak dari perdagangan hewan peliharaan ilegal terhadap populasi kakatua?
A
Perdagangan hewan peliharaan ilegal telah menyebabkan penurunan populasi kakatua, dengan beberapa spesies terancam punah.
Q
Siapa yang memimpin penelitian genomik tentang kakatua dan di mana mereka bekerja?
A
Penelitian genomik tentang kakatua dipimpin oleh Arthur Sands yang bekerja di National University of Singapore dan University of Hong Kong.
Q
Apa peran CITES dalam perlindungan spesies kakatua?
A
CITES berperan dalam memperbarui taksonomi dan memberikan perlindungan yang diperlukan untuk spesies kakatua yang terancam.

Rangkuman Berita Serupa

Fosil Jurassic dari China menulis ulang sejarah evolusi burung.Reuters
Sains
2 bulan lalu
88 dibaca

Fosil Jurassic dari China menulis ulang sejarah evolusi burung.

DEIA untuk Burung Dapat Membantu Konservasi BurungForbes
Sains
2 bulan lalu
118 dibaca

DEIA untuk Burung Dapat Membantu Konservasi Burung

Semut Beludru Ini Memberikan Wawasan Baru Tentang Rahasia Hitam Ultra Alam.Forbes
Sains
3 bulan lalu
104 dibaca

Semut Beludru Ini Memberikan Wawasan Baru Tentang Rahasia Hitam Ultra Alam.

Tanaman Pitcher Berambut Raksasa Ditemukan di Borneo UtaraForbes
Sains
4 bulan lalu
97 dibaca

Tanaman Pitcher Berambut Raksasa Ditemukan di Borneo Utara

Mikrobioma Usus Burung Liar Mempengaruhi Ornamen dan Kondisi TubuhForbes
Sains
4 bulan lalu
100 dibaca

Mikrobioma Usus Burung Liar Mempengaruhi Ornamen dan Kondisi Tubuh

Apa itu 'Mutualisme' pada Hewan? Seorang Ahli Biologi Menjelaskan dengan Menggunakan ContohForbes
Sains
4 bulan lalu
77 dibaca

Apa itu 'Mutualisme' pada Hewan? Seorang Ahli Biologi Menjelaskan dengan Menggunakan Contoh