Courtesy of Reuters

Laba SEB Turun 11%, Dividen Tidak Sesuai Ekspektasi dan Saham Tertekan

29 Jan 2025, 15.12 WIB

72 dibaca

Bank Swedia SEB melaporkan bahwa laba bersih mereka pada kuartal keempat tahun lalu mencapai 7,49 miliar krona, turun hampir 11% dibandingkan tahun sebelumnya. Laba ini lebih rendah dari yang diperkirakan oleh para analis, yang mengharapkan laba sebesar 7,65 miliar krona. SEB juga mengusulkan dividen total sebesar 11,50 krona per saham, yang tidak berubah dari tahun lalu, tetapi lebih rendah dari ekspektasi analis yang mengharapkan 12,73 krona. Penurunan laba ini disebabkan oleh suku bunga yang menurun dan biaya integrasi layanan pembayaran AirPlus.

Sebagai respons terhadap hasil yang mengecewakan ini, saham SEB turun 4%. Meskipun pendapatan bunga mereka, yang termasuk dari hipotek, juga mengalami penurunan, SEB tetap optimis dan menetapkan target biaya sebesar 33 miliar krona untuk tahun ini. Mereka juga mengumumkan program pembelian kembali saham setelah menyelesaikan rencana sebelumnya. SEB adalah salah satu bank terbesar di Swedia dan lebih fokus pada klien korporat dibandingkan bank-bank domestik lainnya.

Referensi:
[1] https://www.reuters.com/business/finance/swedish-bank-seb-q3-net-profit-just-misses-forecast-2025-01-29/

Analisis Kami

"SEB menghadapi tantangan utama dari lingkungan suku bunga yang menurun dan beban integrasi AirPlus yang menambah tekanan biaya. Meskipun laba turun, strategi buyback saham menunjukkan keyakinan manajemen pada nilai perusahaan dalam jangka panjang, namun investor harus tetap waspada terhadap volatilitas akibat kondisi ekonomi makro."

Analisis Ahli

Jefferies

"Dividen yang lebih rendah dari perkiraan merupakan kehancuran kunci dalam hasil, menunjukkan sentimen negatif bagi investor terutama yang mengandalkan dividen."

JP Morgan

"Reaksi harga saham diperkirakan akan terbatas karena valuasi sudah memasukkan kondisi saat ini dan tidak ada perkiraan peningkatan oleh para analis."

Prediksi Kami

Penurunan suku bunga kemungkinan akan terus membebani pendapatan bunga SEB, sementara biaya integrasi AirPlus dan ketidakpastian pasar dapat membuat pertumbuhan laba tetap tertekan dalam jangka pendek, namun program pembelian saham dapat mendukung harga saham secara moderat.